Daffa 3 tahun 3 Bulan
Hari jum'at lalu, meski pemerintah membatalkan cuti bersama yang sudah ditetapkan sejak tahun sebelumnya, tapi kantor kami tetap melanjutkan rencana cuti bersama itu. Liburlah kami dan bisa lebih lama dengan Daffa.
Rencana bapak untuk jum'at pagi itu adalah membayar PDAM dan juga mencetak pemakaian telepon di kantor Telkom Cileungsi. Hari mendung dan sepertinya hujan gerimis masih turun meski kadang erhenti. Sekitar jam 9 pagi bapak sudah siap berangkat.
Daffa yang sedang nonton film kartun dipangkuan ibu langsung bertanya, "mau kemana pak..?". Bapak kemudian menjelaskan tujuannya. "Daffa mau ikut..". "Hari sedang hujan nak....Daffa dirumah aja ya..?", kata kami. "Kan ada payung kalau hujan". Wah...jalan juga logika Daffa pikir kami. Gimana caranya agar dia tidak ikut. Kami khawatir kalau dia kehujanan dan masuk angin. Lalu bapak mengatakan, "Daffa dirumah aja ya....kan kasihan ibu sendirian dirumah ditinggal sama Daffa".
"Kan ada Mbak Sri yang nemenin ibu", jawab Daffa lagi. Mbak Sri adalah asisten dirumah kami. Wah..benar juga alasan Daffa kali ini pikir kami. Akhirnya dengan berat hati saya ajak juga Daffa.
Selama perjalanan bapak menceritakan tujuan kami pagi itu kepada Daffa. Juga berusaha menjelaskan dengan cara sesederhana mungkin tentang perlunya berhemat dengan air karena air itu harus dibeli dan dibelinya harus dengan uang yang uangnya itu didapatkan dengan bekerja dan bekerja itu yang menyebabkan Daffa sering ditinggal oleh kami. Kira-kira demikianlah tujuan yang ingin disampaikan oleh bapak.
Selama perjalanan itu terlihat Daffa sangat antusias dan nggak sabar, bertanya ini itu seperti dimana tempat bayar air itu, sudah sampai apa belum, dsb. Untungnya saat dikantor PDAM antriannya cuma 3 orang jadi tidak terlalu lama menunggu sudah dipanggil. Kami kemudian lanjut lagi ke kantor Telkom Cileungsi.
Saat di kantor Telkom Cileungsi ada Aquarium besar di ruang tunggu sehingga Daffa langsung antusias dan sibuk menghitung ikan yang ada. "Pak...itu yang merah ikan balita......nah..yang abu-abu itu bapaknya...". "Wah...ikannya ada lima...!!". Di kantor Telkom ini bapak harus mengambil nomor antrian dan menjadi pembelajaran buat Daffa untuk tertib menunggu nomor antrian dipanggil. Sekitar jam 10 pagi kami sudah selesai dan pulang kerumah.
Rencana bapak untuk jum'at pagi itu adalah membayar PDAM dan juga mencetak pemakaian telepon di kantor Telkom Cileungsi. Hari mendung dan sepertinya hujan gerimis masih turun meski kadang erhenti. Sekitar jam 9 pagi bapak sudah siap berangkat.
Daffa yang sedang nonton film kartun dipangkuan ibu langsung bertanya, "mau kemana pak..?". Bapak kemudian menjelaskan tujuannya. "Daffa mau ikut..". "Hari sedang hujan nak....Daffa dirumah aja ya..?", kata kami. "Kan ada payung kalau hujan". Wah...jalan juga logika Daffa pikir kami. Gimana caranya agar dia tidak ikut. Kami khawatir kalau dia kehujanan dan masuk angin. Lalu bapak mengatakan, "Daffa dirumah aja ya....kan kasihan ibu sendirian dirumah ditinggal sama Daffa".
"Kan ada Mbak Sri yang nemenin ibu", jawab Daffa lagi. Mbak Sri adalah asisten dirumah kami. Wah..benar juga alasan Daffa kali ini pikir kami. Akhirnya dengan berat hati saya ajak juga Daffa.
Selama perjalanan bapak menceritakan tujuan kami pagi itu kepada Daffa. Juga berusaha menjelaskan dengan cara sesederhana mungkin tentang perlunya berhemat dengan air karena air itu harus dibeli dan dibelinya harus dengan uang yang uangnya itu didapatkan dengan bekerja dan bekerja itu yang menyebabkan Daffa sering ditinggal oleh kami. Kira-kira demikianlah tujuan yang ingin disampaikan oleh bapak.
Selama perjalanan itu terlihat Daffa sangat antusias dan nggak sabar, bertanya ini itu seperti dimana tempat bayar air itu, sudah sampai apa belum, dsb. Untungnya saat dikantor PDAM antriannya cuma 3 orang jadi tidak terlalu lama menunggu sudah dipanggil. Kami kemudian lanjut lagi ke kantor Telkom Cileungsi.
Saat di kantor Telkom Cileungsi ada Aquarium besar di ruang tunggu sehingga Daffa langsung antusias dan sibuk menghitung ikan yang ada. "Pak...itu yang merah ikan balita......nah..yang abu-abu itu bapaknya...". "Wah...ikannya ada lima...!!". Di kantor Telkom ini bapak harus mengambil nomor antrian dan menjadi pembelajaran buat Daffa untuk tertib menunggu nomor antrian dipanggil. Sekitar jam 10 pagi kami sudah selesai dan pulang kerumah.
0 comments:
Post a Comment