Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Wednesday, December 3, 2008

Kado dari Daffa

Daffa 4 thn 1 bln
Selasa malam, sehabis bapak sholat sepulang kerja, Daffa berlari-lari ke ibu diruang tamu minta diajarkan sesuatu. Bapak hanya mendengar sekilas dari dalam kamar. Tidak lama Daffa masuk ke kamar dan menyerahkan selembar kertas berisi tulisan dan gambar. Isinya ternyata gambar kereta api dan tulisan : " Pak, I love you pak". Bapak senang sekali lalu memeluk dan mencium Daffa seraya membalas menulis di kertas itu, " Daffa, I love you Daffa.

Lalu rabu malam lalu, sepulang kerja pula, Daffa menyerahkan lagi selembar kertas kepada ibu dan berkata," Ini kado buat ibu". Isi kertas itu ternyata tulisan ," kado buat ibu" disertai gambar (lagi-lagi.. :-)) kereta api. Ibu kemudian bertanya, "Buat bapak mana..?". Dibuatlah kemudian kado kedua buat bapak lalu diselipkan dibawah kamar mandi karena bapak sendiri sedang mandi saat itu. Waduh..senangnya...

Terima kasih Daffa...

Monday, December 1, 2008

Pengobatan Rasional

Daffa 4 thn 1 bln

Bulan ini Daffa terkena batuk dan demam lagi. Rasanya baru kemarin daffa baru sembuh dari batpil sekarang dia terkena lagi. Meski tahu bahwa cuaca saat ini sangat tidak bagus bagi kesehatan dan juga banyaknya orang-orang yang terkena flu yang mungkin menular, rasanya kok gimana sampai daffa bisa terkena batuk demam lagi. Untungnya, kali ini tidak terlalu berat karena daffa masih mau makan dan minum meski porsinya tidak terlalu banyak. Bapak juga tetap yakin bahwa batuk,pilek, demam adalah disebabkan oleh virus dan akan sembuh sendiri yang penting konsumsi cairan dan sebisa mungkin makanan tetap masuk dan dikonsumsi. Yang lebih penting adalah sikap rasional kami sebagai orang tua dalam menghadapinya.

Bila anda adalah orang tua yang memiliki anak, apalagi anak balita, sudah tentu pernah merasakan bagaimana rasanya menghadapi anak yang menderita sakit. Saat anak rewel, tidak bisa tidur diwaktu malam , susah makan, dsb sudah tentu akan menguras pikiran dan emosi. Pilihan untuk segera ke dokter dan menyerahkan segala sesuatunya atas saran dokter umumnya segera anda laksanakan. Tidak perduli apakah treatmen yang dianjurkan dokter itu "tidak benar" atau "kurang tepat", tetap saja akan anda ikuti sepenuhnya. Wong dokter itu adalah ahlinya, pikir anda.

Ternyata, tidak semua orang tua melakukan apa yang saya tuliskan di atas. Ada beberapa orang tua yang berkata "Tidak !!!" atas saran dokter "yang tidak tepat" tersebut. Seperti kisah disebuah milis, seorang ibu membawa anaknya ke dokter anak karena menderita batuk pilek. Saat sang dokter meresepkan berbagai macam obat seperti Antibiotik dan Puyer, ibu tersebut berkata "tidak". Kenapa ibu tersebut melakukan hal tersebut.? Ternyata beliau adalah anggota milis Sehat di yahoogroup. Apa itu milis sehat?

Milis Sehat adalah milis yang didirikan oleh Dr.Purnawati atau lebih sering dipanggil dokter wati dan kawan-kawan yang memiliki tujuan sebagai sarana diskusi dan sharing pengalaman orang tua seputar seluk-beluk kesehatan anak, sehingga diharapkan para orangtua memiliki pengetahuan kesehatan anak yg baik. Selain itu juga, membentuk pola pikir yang kritis dan rasional sehingga para orang tua mampu membina kemitraan yang baik dan sejajar dengan para tenaga medis.

Tujuan utama didirikannya milis sehat itu ternyata mendidik orang tua agar bersikap dan berpikir kritis dan rasional terhadap masalah kesehatan dan pengobatannya. Mengapa sang ibu di cerita diatas berkata "tidak" terhadap resep yang diberikan sang dokter. Ternyata karena sang ibu mengetahui bahwa tidak setiap penyakit harus diobati oleh Antibiotik apalagi hanya batuk pilek dan tidak seharusnya seorang dokter dengan gampangnya mencampur-campur obat menjadi puyer lalu kemudian puyer tersebut "diuji cobakan" kepada pasien .Khusus pemakaian puyer ini, ternyata menurut dokter Wati, hanya ada di Indonesia. Di negara-negara lain bahkan sampai India dan negara Afrika puyer sudah tidak digunakan lagi . Efek negatif puyer bisa dibaca di blog ini http://iamdarmadi.blogdetik.com/2008/11/13/say-no-to-puyer/.

Yang lebih mengagumkan lagi di milis sehat ini adalah bahwa sebagian besar anggotanya adalah dari kalangan wanita dimana umumnya orang beranggapan bahwa wanita lebih mengedepankan perasaan dibandingkan rasio, ternyata tidak berlaku di milis ini. Lihat bagaimana ada seorang ibu yang tetap keukeh tidak memberikan antibiotik ataupun obat keras lainnya kepada anaknya yang sudah batuk-pilek beberapa hari. Meski sebagai ibu dia merasa iba dan prihatin apalagi karena terus didesak dan dipaksa suami dan keluarganya, tapi dia tetap bergeming karena dia tahu bahwa batuk-pilek itu adalah penyakit karena virus yang akan sembuh sendiri dan tidak mungkin hilang karena antibiotik. Ternyata lebih banyak para wanita(ibu) dimilis tersebut yang berpikir secara rasional dan kritis terhadap kesehatan dan pemakaian obat dibanding para lelaki dalam hal ini suami.

Ternyata, pemakaian obat yang tidak rasional tersebut disebabkan karena masyarakat indonesia umumnya senang dengan yang serba instant. Datang ke dokter sekali maunya besok langsung sembuh. Kalau tidak sembuh dianggap sang dokter tidak kompeten dan berpindah ke dokter lainnya. Sang dokter mengantisipasi hal tersebut akhirnya juga berusaha memberikan obat dengan dosis tinggi yang sekali pukul penyakitnya langsung hilang. Misalnya memberikan antibiotik berkadar luas yang dapat mematikan bakteri baik dan bakteri jahat. Akhirnya hal tersebut menjadi budaya yang dapat meningkatkan resistansi obat. Munculnya "superbug" atau bakteri super yang tidak mempan oleh antibiotik yang umum adalah karena pemakaian antibiotik yang sembarangan dan tidak rasional tersebut.

Semoga dengan adanya milis sehat dan juga websitenya di http://www.sehatgroup.web.id/, dapat membantu banyak orang baik masyarakat awam maupun tenaga medis untuk menikmati dan memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih rasional.

Sunday, November 23, 2008

"Terima Kasih Oma Teta"

Setelah mendapatkan Asisten yang akan menemani Daffa di Cibubur, kami tidak lagi harus bolak-balik tiap minggu ke Bogor untuk menitipkan Daffa di rumah Omanya di sana. Dan tidak terasa sudah sebulan Daffa di Cibubur. Ternyata Oma dan Tecu di Bogor merasa kesepian juga sehingga membujuk Daffa untuk mau dijemput dan menginap di Bogor. Senjatanya sudah tentu iming-iming kereta api dan lagu-lagu padang yang menjadi kegemaran Daffa.

Akhirnya, hari selasa minggu lalu Daffa di jemput oleh Omanya dan Tecu dengan meminjam mobil Oma Teta (Adik Oma Daffa) di bogor. Sesampai di Bogor, Daffa diajak dulu main ke mall sambil berbelanja kebutuhan selama seminggu itu. Daffa tentu senang sekali.

Keesokan harinya, Daffa mengajak Omanya untuk berkunjung ke rumah Oma Teta yang kebetulan sekompleks dengan Oma Daffa. Ternyata Daffa punya tujuan dengan mengajak Oma ke sana.

Sampai disana, Daffa berkata kepada Oma Teta, " Oma Teta, terima kasih ya karena telah menjemput Daffa dengan mobil Oma Teta". Setelah berkata demikian, Daffa langsung mengajak Oma-nya pulang lagi.

Ternyata tujuannya mengajak Oma pagi-pagi ke rumah Oma Teta hanya untuk mengucapkan terima kasih saja. Bagus Daffa....

Monday, November 17, 2008

Melihat Pesawat Aeromodeling

Daffa 4 Thn
Bicara tentang hobby, mungkin hampir setiap orang mempunyai hobby. Umumnya, hobby itu dilakukan untuk mendapatkan kesenangan maupun kebahagiaan. Bagi seseorang, melihat hobby yang dilakukan oleh orang lain mungkin menimbulkan rasa kagum, rasa iba, atau malah mungkin rasa marah, tapi bagi yang melakukannya hal tersebut malah menimbulkan rasa senang bahkan bahagia.

Di kantor bapak, terdapat beberapa orang yang memiliki hobby yang bila dinilai dari segi keuangan bisa dibilang relatif mahal untuk kantong bapak. Seperti hobby airsoft, yang harga senjata laras pendeknya saja bisa Rp. 2,5 jt lebih. Ada juga yang hobby kereta model , dimana untuk starter set bagi pemula bisa dibeli dengan harga mulai Rp. 1,5 juta. Untuk hobi kereta model ini, sepertinya sejalan dengan hobby Daffa yang sangat menggemari kereta. Berhubung harga kereta model buatan eropa maupun jepang "sangat" mahal, maka bapak hanya mampu membelikan Daffa kereta api model buatan China saja yang berharga dibawah Rp.100 ribu.

Dan hobby yang terakhir adalah hobby pesawat aeromodelling. Untuk hobby yang ini mungkin lebih mahal lagi. Kebetulan salah seorang teman bapak di kantor selalu mengajak untuk melihat beliau bermain pesawat model ini di sekitar Cikeas. Mungkin maksud beliau agar Daffa tertarik dan minta dibelikan pesawat model tersebut sehingga beliau punya teman lagi untuk bermain.

Dengan niat menghormati undangan tersebut, juga untuk memperkenalkan tentang pesawat model dan seluk beluknya kepada Daffa sekaligus pembelajaran, akhirnya sabtu sore yang lalu (15/11/2008) , bapak , ibu dan Daffa berkunjung ke lokasi tempat bermain pesawat model tersebut disekitar Cikeas. Disana Daffa senang sekali melihat bagaimana pesawat kecil (istilah Daffa) mulai take off, terbang berputar-putar dan landing di lapangan. Daffa juga mengamati dari dekat bagaimana om-om disana mempersiapkan penerbangan, mengecek bahan bakar, memastikan fungsi-fungsi pesawat berjalan dengan baik dan siap terbang serta melihat keadaan cuaca dan angin. Berhubung udara agak mendung sehingga angin agak kencang, akhirnya kami pamit pulang setelah sekitar sejam menonton.

Selama disana, ada kejadian menarik dimana ketika sampai disana, sebenarnya HP bapak terjatuh disamping ban mobil tanpa bapak sadari. Untungnya tidak ada yang melihat HP tersebut dan mengambilnya sampai kami pulang, dan secara tidak sengaja terlihat oleh bapak dan tidak sampai terlindas oleh ban mobil. Alhamdulillah. Untungnya lagi, sesampai di rumah, Daffa kembali asyik dengan kereta api-nya. Bapak khawatir saja dia meminta dibelikan pesawat aeromodelling yang mahal itu , ha..ha..ha..

Sunday, November 16, 2008

Ke Bengkel

Daffa 4 thn
sumber : http://www.abba.or.id

Sabtu (15 November 2008), bapak rencananya akan ke bengkel untuk mengganti shockbreaker mobil yang bermasalah. Sekitar jam 9 pagi bapak sudah bersiap untuk berangkat. Daffa lalu meminta ikut. Tadinya bapak dan ibu tidak mengijinkan karena biasanya pengerjaan di bengkel itu lama dan dikhawatirkan Daffa akan cepat bosan dan minta pulang. Bila hal tersebut terjadi tentu merepotkan dari segi biaya dan waktu.

Karena Daffa memaksa dan berjanji untuk tidak minta pulang bila pengerjaan di sana belum selesai, maka bapak dan ibu akhirnya mengijinkan. Ibu lalu membekali Daffa dengan botol minumannya dan kue-kue yang digemarinya.

Kami berdua akhirnya ke bengkel. Jarak bengkel ke rumah kira-kira 5 km saja. Sesampai disana Daffa terlihat antusias melihat banyak-nya mobil-mobil yang sedang menjalani perbaikan. Utamanya dia tertarik dengan ruangan bengkel yang besar serta banyaknya "car lift" yang digunakan untuk mengangkat mobil saat dicuci maupun pengerjaan kaki-kaki mobil. Bapak mengajak Daffa berkeliling dan melihat-lihat aktifitas yang dilakukan orang-orang di bengkel. Di bengkel itu juga tersedia ruang tunggu ber-AC ditambah TV dan juga kursi pijat yang sudah tentu harus bayar bila ingin menikmatinya pijatannya.

Ternyata pengerjaan penggantian shockbreaker itu cukup lama juga bagi Daffa. sekitar 3 jam sehingga sepertinya dia cukup bosan. Padahal bapak ingin melihat pengerjaan itu secara langsung sambil bertanya hal seputar mobil kepada teknisinya, tapi karena Daffa lebih senang berada diruang ber-AC sambil nonton TV, jadinya hal tersebut tidak terlaksana.

Daffa sempat mengeluh, " Kok lama ya pak..?", kepada bapak. Sampai akhirnya dia berkata," Daffa salah pak, harusnya Daffa nggak usah ikut ke bengkel tapi menemani ibu dan mbak Nana di rumah". Sepertinya Daffa sudah mulai bosan tapi tidak enak untuk ngotot pulang ke rumah karena tadi dia telah berjanji untuk tidak minta pulang.

Untungnya tidak berapa lama kemudian, pengerjaan mobil bapak bisa selesai dan kami segera pulang ke rumah. Sampai di rumah sekitar jam 12.30. Ibu sudah menunggu kami disertai makan siang yang lezat.


Saturday, November 8, 2008

Parameter Perkembangan anak usia 4 s/d 5 Thn

Berikut adalah panduan untuk menilai kesiapan anak memasuki Sekolah .Panduan ini di sadur dari buku "Slow and Steady Get Me Ready". Menurut saya panduan ini juga bisa digunakan untuk menilai kemampuan anak-anak berusia 4 s.d 5 tahun baik nantinya akan sekolah maupun tidak, misalnya anak yang homeshool. Panduan ini tidak bersifat kaku karena setiap anak adalah unik dan yang akan menggunakannya bisa menilai dari point-point yang diberikan dengan menggunakan penilaian : A=Sering , B=Jarang dan C= Hampir tidak pernah.

Cara menilainya adalah :
- Anak kemungkinan besar siap bersekolah bila ada 30 s/d 36 aktifitas dibawah yang sering dilakukan.
- Anak mungkin saja siap bersekolah bila ada 20 atau lebih aktifitas dibawah yang sering dilakukan.
- Anak bisa jadi belum siap bersekolah bila hampir semua aktifitas jawabannya jarang atau hampir tidak pernah dilakukan.

PARAMETER PERKEMBANGAN UNTUK MENILAI KESIAPAN ANAK MEMASUKI SEKOLAH USIA 4 S/D 5 TAHUN

1. Toilet Training
2. Makan dengan sendok dan garpu
3. Duduk dengan tenang untuk beberapa saat
4. Senang bila mendengarkan cerita
5. Memakai jaket sendiri tanpa bantuan
6. Mampu mengancingkan jaket sendiri
7. Mampu memakai sepatu sendiri dengan benar
8. Membereskan mainan bila diminta
9. Senang berada diantara orang lain
10. Memperhatikan/merawat barangnya sendiri
11. Berbagi dan mau bergiliran
12. Biasanya menerima apa yang dibatasi oleh orang tua
13. Berbagi perhatian orang tua dengan saudara
14. Mengikuti petunjuk sederhana
15. Berkunjung ke kerabat lain tanpa orang tua untuk waktu yang pendek
16. Mampu menyebut nama lengkap dirinya
17. Mengerti konsep sederhana seperti besar/kecil, keluar/masuk, naik/turun, buka/tutup
18. Mengenali benda yang biasa ditemui dirumah
19. memperlihatkan imej diri yang positif
20. Bertanya untuk memperoleh informasi
21. Mengerti konsep angka ( 1 s/d 15 )
22. Mengenali suara-suara yang biasa ada di rumah
23. Menceritakan pengalamannya
24. Menyebut kegunaan benda yang biasa ditemui dirumah, misal jaket dipakai, pisang dimakan
25. Mengenali delapan warna dasar
26. Mengenali huruf dan suara
27. Mampu mengingat/mengulang 2 atau 3 benda berlainan dalam konsep yang sama, misal (567) , (merah biru kuning), (gbd)
28. Melompat 2 atau 3 kali dengan satu kaki dalam satu garis
29. Mampu menagkap bola yang cukup besar
30. Mampu berlari dan berhenti dengan perintah
31. Mampu menggambar gambar sederhana
32. Mampu membedakan bentuk-bentuk yang berlainan
33. Mampu mencontoh gambar lingkaran atau kotak
34. Berdiskusi cerita yang didengar atau dilihat di TV
35. Memilih objek atau gambar yang hampir sama
36. Memperlihatkan keinginan untuk sekolah.

Ultah ke 4 Daffa

Hari ini (8-11-2008) Daffa genap berusia 4 tahun. Tidak terasa waktu berlalu dari dia lahir sampai seumur ini. Tidak ada acara khusus yang akan kami selenggarakan sehubungan hari bahagia ini. Kami hanya akan mengajaknya ke TMII lagi untuk melihat musium Transportasi. Juga mengajaknya naik kereta api di sana. Hal ini karena minat Daffa yang tinggi saat ini terhadap kereta api. Setelah ke TMII ibu Daffa sekalian rencana berbelanja untuk keperluan bulanan.

Beberapa hari yang lalu saat bapak tanyakan keinginannya sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 4. Daffa hanya ingin dibuatkan kereta api mainan dari kayu. Kalau belum berubah, Insya Allah sabtu ini bapak akan coba membuatkannya.

Di Ulang Tahunnya yang ke 4 ini, bapak dan ibu hanya berdoa semoga Daffa nantinya menjadi anak yang sholeh, baik budi dan rendah hati serta diberi kemudahan oleh Allah sepanjang perjalanan hidupnya. Juga menjadi sarana introspeksi bagi kami atas apa saja pelajaran yang telah kami dapatkan dan berikan kepada Daffa, semoga kekurangan bisa kami perbaiki dan kelebihan bisa kami pertahankan dan syukuri. Amin.


Wednesday, November 5, 2008

Percobaan Ilmiah

Sejak libur panjang Idul Fitri kemarin, Daffa terlihat tertarik dengan "percobaan ilmiah" . Asal mulanya ketika dia membuka-buka buku "Ayo Main" dari Rinso dan juga buku dari "Widya Wiyata Pertama: Cobalah Sendiri" . Di Buku Widya Wiyata tersebut ada cerita percobaan dengan gambar anak-anak yang membuat "gunung berapi". Kebetulan di buku "Ayo Main" juga ada kegiatan membuat "gunung api" itu dan Daffa tertarik untuk mencobanya. Percobaan kali itu dibantu oleh Ibu karena bapak sedang sibuk mengecat rumah.
Setelah itu, melihat ketertarikannya dengan "percobaan-percobaan" tersebut, bapak lalu ikut memesan 4 buah "Buku seri 50 eksperimen sains dengan bahan sehari-hari" yang di diskon 50% menjadi Rp.50.000 karya Pak Muzi Marpaung, pengasuh Rumah Sains Ilma. Dibuku itu juga banyak sekali eksperimen yang sederhana yang bisa dicoba oleh anak-anak. Intinya bahwa bapak berusaha menyediakan beberapa sarana buku bacaan yang bisa digunakan oleh Daffa untuk belajar dan bereksperimen sampai sekolah nanti.

Sudah cukup banyak percobaan yang sudah dilakukan Daffa, baik bersama ibu, bapak maupun sekarang ini bersama Mbak Nana, pengasuhnya sehari-hari di rumah. Bersyukur juga ada Mbak Nana di rumah yang bisa membimbing daffa dalam melaksanakan percobaan-percobaan tersebut.

Saat ini Daffa sedang mengadakan percobaan mengamati kembali pertumbuhan kacang hijau yang ditaruh di luar rumah dan di dalam rumah. Percobaan ini mungkin memerlukan waktu beberapa hari untuk melihat hasilnya. Juga tadi malam dia sudah mengajak untuk membuat kereta api dari ranting pohon. Kegiatan tersebut rencananya akan dibantu pelaksanaannya besok siang oleh Mbak Nana.

Meski mungkin percobaan-percobaan tersebut belum terlalu dimengertinya, setidaknya minat Daffa ada dan mucul untuk melaksanakan hal tersebut. Bapak percaya bahwa hal-hal yang dilakukannya setidaknya akan membekas di hati, jiwa dan pikirannya dan semoga terbawa dan bermanfaat sampai dia besar nanti. Amin.

Cat:
- Buku Widya Wiyata dibeli di Pasar Senen seharga rp. 30-an ribu
- Buku seri 50 eksperimen sains dengan bahan sehari-hari (4 buku) seharga rp. 50.000
- Buku Bisa bikin ini itu seharga rp. 15.000

Sunday, November 2, 2008

10 Pertanyaan Daffa

Daffa 3 thn 11 bulan

Sabtu kemarin kami hendak ke Bogor mengantar Oma Daffa pulang setelah seminggu menemani Daffa di Cibubur. Sehabis bapak mandi dan sedang beberes di kamar, Daffa masuk dan berkata," Pak...Daffa punya pertanyaan.."

Bapak surprise juga dengan hal itu dan bersemangat untuk menjawab pertanyaan Daffa. Daffa lalu berkata, " Ada sebuah kereta api yang berwarna biru dan bla..bla...". Ternyata yang dimaksud Daffa dengan pertanyaan merupakan pernyataan alias cerita. Dan lagi-lagi tema ceritanya adalah kereta api.

Saat di mobil dalam perjalanan ke bogor, bapak lalu mencoba menjelaskan perbedaan antara pernyataan dan pertanyaan kepada Daffa.

Bapak : Daffa....kalau pertanyaan, biasanya di mulai dengan kata kenapa..? atau mengapa..?
Daffa : Oh gitu...kalau gitu Daffa ada 10 pertanyaan ..?

Daffa kemudian mengeluarkan ke 10 pertanyaan-nya tersebut. Kami semua ( Bapak, Ibu, Oma dan mbak Nana berusaha menjawab ke 10 pertanyaan Daffa tersebut.

Sebagian dari pertanyaan Daffa tersebut seperti :

1. Kenapa Mobil bisa berjalan?
2. Kenapa AC bisa mendinginkan?
3. Kenapa Mulut bisa ngomong?
4. Kenapa Pohon bisa tumbuh
5. Kenapa Hujan turun
6 dst...

Kami, khususnya bapak, senang sekali dengan pertanyaan-pertanyaan Daffa ini dan berharap kedepannya senantiasa demikian karena itu menunjukkan rasa keingintahuan yang besar. Bapak membayangkan nantinya kami akan saling berdiskusi menemukan banyak hal baru bersama-sama karena semua itu dimulai dengan sebuah pertanyaan.

Kami takjub juga karena beberapa pertanyaan bisa dijawab sendiri oleh Daffa seperti pohon yang tumbuh karena ada air hujan dan matahari, orang mendapatkan uang dari hasil bekerja ( Mengapa orang harus kerja). Saat ditanya siapa yang mengajarkan, Daffa menjawab, " Daffa tau sendiri...".

Sunday, October 26, 2008

Wednesday, October 15, 2008

Daffa Sakit

Sepulang dari Bandung, persisnya mulai hari Minggu malam, Daffa menunjukkan gejala akan sakit seperti batuk-batuk saat malam hari. Hari senin mendapat info dari Omanya di Bogor bahwa suhu tubuh Daffa meningkat. Seperti biasa Daffa tidak mau dicek suhu badannya menggunakan termometer, akhirnya karena khawatir suhu tinggi maka diberikan obat penurun panas Parasetamol lalu dipantau suhunya selama 4 s/d 6 jam. Kalau masih tinggi ( =/- 38.5 oC ) akan diberikan lagi.

Hari Selasa dan Rabu menurut info Omanya di Bogor, Daffa terlihat tetap ceria dan bermain seperti biasanya meski suhu masih tetap naik turun. Patokan yang kami sarankan dalam pemberian penurun panas adalah kalau terasa panas tinggi. Menggunakan kata terasa karena Daffa nggak mau di cek suhunya menggunakan termometer tersebut. Makan juga naik turun moodnya. Tapi info hari Rabu makannya cukup.

Kamis lalu, dapat info pagi kalau semalam Daffa nggak bisa tidur karena nggak enak badan. Sekitar jam 8 malam hari rabunya sempat panas tinggi sehingga diberi obat penurun panas. Jam 11 terbangun dan nggak mau tidur lagi sampai jam 2 pagi. Jam 2 tidur kembali dan bangun jam 5 pagi. Rencananya kami akan pulang cepat dari kantor dan membawanya kembali ke Cibubur agar penanganannya bisa kami tangani sendiri meski harus cuti.

Sebelum pulang sempat baca-baca lagi arsip milis Sehat sebagai bahan untuk penanganan dirumah maupun kalau-kalau harus ke dokter agar bisa jadi bahan diskusi dengan dokter anak di sana.

Jum'at, bapak dan ibu cuti menemani Daffa sekaligus memantau sakitnya. Seharian Daffa hanya makan sedikit sekali, hanya beberapa suap. Mungkin lidah dan badannya tidak nyaman. Dia hanya mau minum air putih saja. Di buatkan air teh, jus buah , roti , bubur ayam, soto ayam, dll semua dia tidak mau. Semalaman kami bertiga tidak tidur karena tidur Daffa gelisah dan terbangun karena panas tinggi. Kami hanya memberikan pengobatan ala milis sehat yakni pemberian Parasetamol penurun panas saat suhu diatas 38,5 oC , dan membalur tubuh Daffa dengan Transpulmin. Melihat gejalanya bapak yakin bahwa sakit Daffa adalah Batuk Pilek saja.

Sampai Sabtu, kondisi Daffa masih sama dan yang menghawatirkan kami, khusunya ibu, adalah soal makan Daffa yang minim sekali. Akhirnya meski ragu-ragu, bapak setuju dengan ibu untuk membawa Daffa ke rumah sakit. Hal ini karena dokter anak hanya ada sampai hari sabtu saja sedangkan besok hari minggu. Membawa Daffa ke dokter anak sebenarnya hanya untuk memberi perasaan tenang kepada kami karena bapak tetap yakin Daffa terkena Batuk Pilek saja.

Di rumah sakit, sayangnya dokter anak yang menangani tidak sepaham dengan kami. Buktinya adalah, hanya dengan pemeriksaan fisik sekilas dokter sudah berniat memberikan antibiotik, puyer , obat batuk, dll. Saat itu ada sedikit kejadian yang menurut bapak merupakan salah satu kekurangan bapak yang terlalu to the point. Saat dokter meresepkan obat, bapak bertanya," Dok, obatnya apa saja?. Dokter menjawab," Ada puyer ". Saya langsung menukas tanpa basa-basi, " Saya tidak mau ada puyer dok!". Dokter sedikit kaget dan bertanya," Kenapa nggak mau puyer"?. Bapak lalu menjelaskan bahwa sebuah pabrik obat saja, saat mengeluarkan satu produk harus melewati beberapa tahap uji klinis untuk sampai dikonsumsi oleh masyarakat. Sedangkan puyer itu bisa terdiri atas beragam macam obat yang diracik menjadi satu dan tanpa uji klinis kok bisa-bisanya langsung di konsumsi oleh seorang anak. Dokter terlihat kurang suka dengan intervensi saya. Saya juga merasa tidak enak karena terlalu to the point tanpa sedikit basa-basi. Dokter akhirnya membatalkan memberikan puyer tersebut dan berkata " Oh..membaca dari Internet ya..?". Saya jawab, " Iya dok, saya baca-baca dari situs Prof. Iwan Darmansyah". Sampai pulang, dokter tidak mau melihat ke arah bapak. Saat di Apotik, bapak tidak menebus Obat Batuk dan Antibiotik karena menurut bapak tidak perlu kalau hanya batuk pilek saja. Oh ya...sebagai info antrian dokter tersebut mencapai hampir 90 orang.

Hari Minggu, Daffa terlihat mulai baikan. Makan meski masih susah tapi mulai ada kemajuan. Berat Daffa sampai turun 3 s/d 4 kilo. Semoga Daffa makin pulih kesehatannya ya Nak jadi bisa main lagi. Ibu terpaksa cuti beberapa hari ini. Untungnya, Mbak Daffa sudah datang dari Malang jadi bisa membantu ibu menjaga Daffa di rumah. Kebetulan pula komputer di rumah sedang rusak sehingga bapak dan ibu tidak bisa mengkases Internet dari rumah.

Tuesday, October 14, 2008

Maniak Kereta Api

Daffa 3 Thn 11 Bln

Sejak dikenalkan dengan game Simutrans yang berisi simulasi berbagai moda transportasi seperti Mobil, Truk, Kereta Api , Trem , Kapal Terbang dan Kapal Laut, Daffa jadi maniak dengan Kereta Api. Meski di game Simutrans itu terdapat banyak moda transport, tapi dia senengnya hanya Kereta Api. Tiap main game itu, yang dibuatnya hanya jalur kereta api dan pernik-perniknya. Dia jadi tau berbagai jenis kereta api seperti Kereta Api listrik, Kerete Api Diesel, Kereta Api Steam dan Trem.
Untuk memuaskan minatnya kepada Kereta Api itu, bapak lalu mendownload banyak sekali film pendek dari Youtube yang berisi tentang Kereta Api baik kereta api sungguhan maupun Kereta Api Model. Dari Kereta Api jaman kuda gigit batu sampai sekarang jaman kuda gigit jari :-).

Ternyata minat Daffa terhadap Kereta Api itu berlanjut dengan selalu meminta atau membeli Kereta Api mainan. Sudah beberapa macam kereta mainan yang dipunyainya yang sayangnya kebanyakan sudah mulai rusak seperti rel-nya patah, rodanya lepas atau hilang. Meski sudah diingatkan untuk tidak membeli lagi kereta-kereta mainan itu, tapi namanya anak-anak belum terlalu mengerti akan hal tersebut sehingga terkadang terbeli lagi meski rata-rata harga mainan keretanya dibawah 20 ribu.

Tadinya bapak ikut tertarik juga dengan mainan Kereta Api ini. Apalagi saat ikut menonton film-film pendek tentang Kereta Api Model yang di download dari Youtube. Ternyata di Indonesia, apalagi di Dunia, terdapat banyak penggemar Kereta Api mauapun Kereta Api model dari segala usia. Untuk yang maniak Kereta Api, mereka bahkan membuat kelompok baik di dunia nyata maupun didunia maya. Demikian juga dengan penggemar Kereta Api model.

Sempat terpikir untuk membeli starter set Kereta Api model yang berisi Rel, Lokomotif dan juga beberapa pernik-perniknya. Tapi begitu tau harganya yang jutaan, keinginan itu menjadi mundur. Terbayang bila minat Daffa terhadap Kereta Api Model itu berlanjut, berapa juta lagi uang yang harus diinvest kesana sedangkan kebutuhan pokok lainnya juga minta dipenuhi.

Beberapa waktu lalu, saat berbelanja di Sentul, Daffa ngotot minta dibelikan kereta mainan bermerek Fenfa. Dengan susah payah akhirnya bapak bisa membujuknya untuk tidak membelikannya saat itu tapi nanti saat Ulang Tahunnya yang ke 4 sebulan lagi. Alasan sebenarnya adalah harga di Sentul 50% lebih mahal dibandingkan membeli di Asemka sehingga lebih baik sedikit mengulur waktu dan membeli Kereta itu di Asemka saja.

Saat ini bapak sudah membeli kereta tersebut tapi masih disimpan di Cibubur dan Daff a sendiri saat ini ada di bogor. Setiap bapak dan ibu menelpon ke Bogor, pasti pertanyaan daffa adalah : "Pak/ Bu sudah dibeliin kereta daffa..?", disertai penegasan darinya mengenai warna, jenis kereta, gerbong-gerbong apa saja yang harus ada, termasuk terowongan, rumput, pohon-pohon, stasiun penumpang dan lain-lain. Kata Tecu (tante) Daffa di Bogor, " Otak Daffa saat ini hanya dipenuhi dengan persoalan kereta aja".

Wednesday, October 8, 2008

Award dari Kayla

Pas buka blog Daffa ternyata ada Bunda Kayla memberikan award buat Daffa. Awalnya sih kagok dengan award ini karena biasanya yang sering dikirim dan mengirim award adalah ibu Daffa . Terima kasih ya Bunda atas awardnya :-D

Sunday, October 5, 2008

Totto Chan

Daffa 3 Tahun 11 Bulan

Asal muasalnya ketika bapak bingung mencari-cari cerita yang kira-kira "asyik" bagi Daffa sebagai pengantar tidurnya. Akibat lama mencari-cari tersebut sehingga tidak terasa sudah lama sekali cerita pengantar tidur tidak pernah lagi bapak perdengarkan kepada Daffa. Akibatnya, saat hendak tidur, Daffa lebih banyak bermain game di HP.

Stok cerita dari buku sebenarnya cukup banyak karena bapak telah membeli buku-buku seperti Fabel Aesop, The Best Stories of Quran dan Cerita Rakyat Nusantara, tapi sepertinya Daffa belum terlalu tertarik. Akhirnya bapak mencoba menceritakan kisah-kisah dari buku Totto Chan. Alasan bapak mencoba dengan buku ini karena buku ini berisi kisah-kisah pengalaman Totto Chan di sekolah Tomoe yang isinya ringkas dan cakupan umurnya sepertinya Daffa masuk didalamnya yakni sekitar 4 thn s/d 6 tahun. Isinya sederhana tapi mencerahkan bagi bapak dan berharap Daffa suka dengan kisah-kisah Totto Chan disekolah Tomoe itu.

Ternyata dan Alhamdulillah, Daffa senang dan sekarang ini setiap hendak tidur biasanya dia minta untuk diceritakan kisah Totto Chan itu. Biasanya Daffa yang mengambil buku itu, mengamati sampul depannya dan mencoba membaca dengan mengeja.." Totto Chan...Gadis Cilik di Jendela.." lalu membuka lembarannya menuju ke daftar isi dan memilih judul cerita yang diinginkannya.

Judul favoritnya adalah, "Stasiun Kereta" , "Rocky Hilang" dan "Yasuaki-Chan Meninggal". Setiap hari, ketiga kisah itu yang diminta olehnya untuk dibacakan. Bapak sekaligus mengajarkan Daffa untuk mengenalkan tentang halaman dan angka hingga ratusan seperti, kisah Yasuaki Chan Meninggal di halaman 237, maka Daffa bapak minta mencari dari daftar isi tersebut yang mana berisi tulisan "Yasuaki-Chan Meninggal", ada di halaman berapa sekaligus mencari sendiri halaman tersebut dengan membuka lembar-demi lembar halaman buku itu.

Thursday, September 18, 2008

Award dr Tante Arie


Udah lama tak posting di blog Daffa ini...selama ini diurus sama si Bapak...rajin emang dia mengamati dan memfasilitasi tumbuh kembang Daffa...ndak kayak gua...ha..ha...

Kali ini blog Daffa dapat award dari Tante Arie...yang sebentar lagi bakal punya dedek lucu...Makasih ya Tante Arie..semoga si dedek dan Tante Arie sehat selalu yah...Aminnn

Monday, September 15, 2008

Sosialisasi

Daffa 3 Tahun 10 Bulan

Sudah 2 minggu ini Daffa semangat sekali kalau dijemput dari bogor pulang ke cibubur. Biasanya harus sedikit dibujuk-bujuk, tapi kali ini dia yang semangat pamit pada Omanya di bogor.

Hal ini karena dia sudah mendapatkan komunitas baru di Cibubur. Sebenarnya komunitas ini adalah anak-anak tetangga juga yang sebelumnya tidak terlalu berminat main dengan Daffa karena mungkin dianggap masih kecil. Maklum anak-anak tersebut sudah sekolah di SD. Sejak suatu malam Daffa bermain kembang api sendiri, anak-anak tersebut jadi bisa bermain bersama. Untungnya anak-anak tersebut bisa ngemong dan berlaku sebagai kakak yang melindungi dan mengawasi Daffa meski kami juga harus sesekali mengawasi saat mereka bermain.

Kak Chika , Kak Febri , Daffa dan Dik Sarah.

Daffa dibonceng kak Chika

Bermain kembang api bersama

Daffa mengajari dan mendemokan simutrans ke kak Febri

Sekolah Menggambar

Daffa 3 Thn 10 Bulan

Daffa menggunakan software "Sekolah Menggambar"

Beberapa waktu lalu saya menemukan situs berisi game-game buatan lokal. Situsnya adalah http://www.divinekids.com . Salah satu software yang menarik yang ada disitu adalah software Sekolah Gambar. Game ini dapat dijadikan sarana bagi anak-anak untuk menuangkan kreatifitas dan imajinasi gambarnya. Terdapat juga tutorial menggambar dengan berbagai macam gambar.

Game tersebut dibuat oleh Pak David Setiabudi,S.Sn,AmRO dan timnya yang pernah mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai “Pembuat Game Pertama di Indonesia (Divine Kids)”. Meski penghargaan tersebut masih menjadi kontroversi, tapi banyak pihak yang menghargai usaha-usaha Pak David dalam mengembangkan game-gama lokal tersebut terutama untuk pendidikan anak termasuk Kak Seto. Ditambah lagi game-game buatannya adalah Gratis..tis...

Bagi yang berminat mendownload game-game buatan Divine Kids, bisa mengakses situs berikut : http://www.gameindonesiagratis.com/download.html

Catatan buat orang tua agar memilih dan memilah game-game tersebut yang kira-kira sesuai dengan usia dan minat sang anak. Lebih baik lagi bila setelah didownload dicoba dulu lalu bermain bersama anak saat menggunakannya.

Tuesday, September 2, 2008

Menggambar dan Mewarnai

Daffa 3 Tahun 9 Bulan

Di milis sekolah rumah sedang hangat pembahasan tentang karya anak dalam hal gambar menggambar maupun mewarnai. Beberapa orang tua mempertanyakan tentang hampir seragamnya gambar-gambar anak-anak yang dihasilkan dalam lomba-lomba. Mereka khawatir dengan hilangnya kreatifitas seorang anak yang dikekang oleh aturan-aturan dalam dunia orang dewasa. Misalnya teguran orang dewasa kepada seorang anak ketika menggambar warna daun dengan warna coklat, padahal ketika meranggas, warna daun hampir semua menjadi coklat.

Yang ingin ditekankan oleh para orang tua di milis tersebut adalah bahwa dunia imajinasi seorang anak begitu luasnya sehingga tidak seharusnya dimatikan oleh aturan-aturan yang kaku yang pada akhirnya dapat menumpulkan kreatifitas mereka dimasa depan.

Sehubungan dengan hal gambar dan mewarnai tersebut, berikut adalah hasil karya Daffa.

Ketika ditanyakan tentang apa yang digambar, maka Daffa menjelaskan bahwa obyek yang paling atas adalah sebuah pesawat yang terbang diantara awan. Dibawahnya adalah sebuah helikopter dengan 2 buah baling-baling ditengah dan dekat ekor helikopter. Objek paling kanan di bawah helikopter adalah matahari. Objek dibawah helikopter adalah seorang anak yang hendak masuk ke dalam mobil yang sedang dalam antrian.

Gambar dibawah ini adalah hasil Daffa mewarnai dalam lomba tujuh belasan lalu. Sebenarnya bapak lebih senang kalau lomba yang diadakan adalah lomba menggambar dan tidak sekedar mewarnai. Jadi yang bapak inginkan adalah anak-anak diberi kertas kosong dan mereka dibiarkan menggambar dan mewarnai sesuai dengan imajinasi mereka.

Sunday, August 31, 2008

Sandal Gajah

Daffa 3 Tahun 9 Bulan

Suatu hari bapak dan daffa sedang duduk-duduk di teras rumah Oma di Bogor. Kami berdua ngobrol kesana-kemari sampai akhirnya bapak ingin bercerita kepada Daffa, begini ceritanya :

Suatu hari, Ali ingin berjalan-jalan sore. Ali ditemani oleh gajahnya. Namanya Taj Mahal. Ali kemudian duduk diatas leher gajahnya dan mulai berjalan-jalan. Tak berapa lama berjalan, tiba-tiba sebuah pohon tumbang di depan jalan dan menghalangi jalan orang-orang termasuk Ali.

Wah gimana nih ya, kata Ali. Pohon itu harus cepat diangkat karena akan mengganggu jalan orang yang lewat. Ayo Taj Mahal, kita angkat pohon itu agar orang lain bisa lewat lagi di jalan ini.

Taj Mahal kemudian mengangkat pohon tumbang itu dengan belalainya yang panjang dan meletakkannya di pinggir jalan. Hore...hore..hore...teriak orang-orang. Terima kasih ya Ali dan Taj Mahal karena telah mengangkat pohon itu. Sekarang kita bisa lewat lagi, kata orang-orang. Sama-sama...kata Ali.

Ali dan Taj Mahal kemudian berjalan-jalan kembali. Tak lama tiba tiba Taj Mahal berseru, Aduh...aduh.... Kenapa Taj Mahal, tanya Ali, kok kamu mengaduh-aduh. Kaki saya menginjak sesuatu yang tajam, rasanya sakit sekali, kata Taj Mahal. Ali lalu turun dan melihat kaki Taj Mahal. Ternyata ada sebuah paku yang menancap di kaki Taj Mahal. Kaki Taj Mahal jadi berdarah.

Untung pada saat itu ada seorang dokter yang lewat. Ada apa Ali? tanya dokter. Ini kaki Taj Mahal menginjak paku akibatnya kaki Taj Mahal berdarah. Sang Dokter kemudian menolong Taj Mahal dengan mengobatinya dan memberi perban. Asyik...sekarang kaki Taj Mahal tidak terasa sakit lagi. Terima kasih Pak Dokter, kata Ali dan Taj Mahal. Sama-sama kata Pak Dokter.

Daffa kemudian memotong cerita bapak, kata Daffa :

Gini pak..lain kali kalau si Taj Mahal mau jalan-jalan, dia harus pake sandal gajah. Supaya kalau menginjak paku kakinya nggak apa-apa.

Daffa lalu memberi contoh kepada bapak dengan turun dari kursi dan memakai sandalnya sambil berjalan-jalan di depan bapak. Bapak hanya tersenyum melihatnya.

Sunday, August 3, 2008

Belajar dari game Simutrans

Daffa 3 tahun 9 Bulan

Setelah beberapa waktu hobi memainkan ataupun minta dimainkan game Prince Of Persia, nambah lagi satu game yang digemari oleh Daffa. Game itu adalah Simutrans. Asal muasalnya adalah ketika saya melihat teman kantor memainkan sebuah game yang ada kereta api-nya sementara Daffa senang sekali dengan kereta api maupun mobil-mobil mainan. Saya lalu mencopy game tersebut yang kebetulan freeware dan mencoba memainkannya. Dirumah, ternyata Daffa menyukai game tersebut.

Game Simutrans ini merupakan permainan simulasi dimana pemain dapat membuat jalan raya , jalan kereta api , pelabuhan , pabrik , terminal , stasiun , pelabuhan bahkan kota. Pada saat awal pemain diminta untuk menghubungkan kota dengan kota , pabrik dan suppliernya, pengolahan sampah, dll. Pemain mula-mula diberi modal berupa uang virtual untuk membangun tersebut dan yang dibangun harus menghasilkan uang pula agar tidak kehabisan uang dan bangkrut. Kalau sudah bangkrut berarti game over.

Buat anak seumuran Daffa ini (3 thn 9 bln), permainan Simutrans ini sangat bermanfaat karena Daffa akan belajar misalnya, apa saja sih yang diperlukan agar kereta api bisa berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya dia perlu membangun rel kereta api-nya, perlu membangun depot ataupun stasiun kereta api, kalau menggunnakan kereta listrik maka perlu juga membangun jaringan listriknya. Daffa juga belajar mengenai kereta listrik, kereta diesel, steam , dll.

Daffa juga bisa belajar tentang tambang, truk tambang, membuat jalan raya , pabrik pengolahan dll. Juga Daffa bisa belajar tentang kapal laut, perlunya pelabuhan sebagai tempat bersandar kapal, dan lain sebagainya.

Permainan ini bisa dimainkan sampai usia dewasa dan juga bisa disesuaikan dengan minat dan ketertarikan anak. Selain belajar nama-nama benda dari gambar dibuku, majalah, VCD ataupun DVD, Daffa juga bisa belajar dari game ini. Kalau disekitar lingkungan benda-benda tersebut bisa ditemukan semisal kereta api, pesawat terbang , kapal laut, dsb mungkin lebih baik lagi, tapi bila tidak, berinteraksi dengan simulasinya di komputer menurut saya lebih bagus lagi dibanding hanya dari sekedar gambar.

Untuk anak yang lebih besar maupun dewasa, permainan ini juga mengajarkan tentang ekonomi/keuangan seperti bagaimana mengelola uang virtual yang diberikan pada saat pertama main agar bisa digunakan secara efektif dan efisien sehingga bisa menghasilkan jaringan jalan, pabrik , kendaraan, bahkan kota-kota dan mengelolanya secara baik.

Belajar di WhiteBoard

Daffa 3 tahun 9 Bulan

Sudah beberapa waktu Daffa senang sekali belajar di papan whiteboardnya. Banyak hal yang bisa dilakukannya di sana seperti menggambar , mewarnai , menghitung angka , menulis huruf , bermain mobil-mobilan, dll. Terkadang kalau sedang asyik dia tidak mau diganggu. Misalnya saat ada telpon yang ingin bicara dengannya, maka dia kadang mengatakan tidak mau bicara dengan si penelepon karena sedang belajar. Bahkan pernah saat kami berdua menjemputnya di bogor, yang biasanya dia menyambut kami dengan berlari-lari, tapi kali ini dia adem-ayem aja di kamar. Saat ditanyakan apakah dia tidak mendengar kami datang, jawabnya," Daffa dengar, tapi kan Daffa sedang belajar !".

Daffa sedang menggambar pesawat terbang diatas awan.

Hari Minggu kemarin, Daffa bersama ibu bermain tebak-tebakan gambar dan namanya. Permainannya adalah, ibu menggambar sebuah benda dan Daffa menebak benda itu sekaligus menuliskan nama benda tersebut di samping gambarnya. Ini untuk melatihnya mengenali benda-benda sekaligus melatihnya menulis huruf dan kata. Dan Daffa senang sekali dengan permainan ini. Terkadang dia yang inisiatif mengajak kami belajar menebak gambar dan nama benda.


Saat menggambar wajah manusia di papan whiteboardnya, Daffa juga sudah bisa menggambarkan/mengenali ekspresi dari sebuah gambar apakah wajah itu tersenyum/baik ataupun marah/jahat berdasarkan bentuk mulut dari si tokoh. Kalau mulutnya melengkung ke bawah berarti orang baik kata Daffa sedangkan kalau mulutnya melengkung ke atas itu orang jahat.

2 Hari Bersama Daffa

Daffa 3 Tahun 9 Bulan

Selama 2 hari (30 & 1 Agustus 2008) bapak mengambil kembali sisa cuti tahunan. Selama 2 hari itu bapak hanya berdua bersama Daffa dari pagi sehabis mengantar ibu sampai malam hari saat menjemput ibu lagi di halte feeder busway.

Banyak kegiatan yang dilakukan bapak bersama Daffa seperti main game (lagi) , menggambar , berhitung , bermain puzzle , bermain building block , menyiram tanaman , membersihkan rumah/mobil , dll.


Bagi bapak sendiri, pengalaman tersebut setidaknya memberi gambaran bagi bapak bagaimana rasanya seorang ibu rumah tangga yang mengurus rumah sekaligus mengurus anak balitanya. Padahal yang dilakukan bapak hanya sebagian kecil dari urusan seorang ibu rumah tangga. Bapak tidak harus belanja harian ataupun memasak. Ternyata kalau dipikir-pikir, seorang ibu rumah tangga tidak kalah sibuk dan repotnya dibandingkan wanita karir.

Selain itu, repotnya mengurus anak dibawah empat tahun adalah sang anak tidak bisa ditinggal sendiri. Misalkan saat dia sedang bermain sesuatu dan bapak bisa mengerjakan yang lain, tiba-tiba panggilan sudah bergema untuk bersamanya kembali. Saat tiba waktu makan, tidak ada ucapan Daffa lapar atau gimana sehingga kalau bapak lupa bisa-bisa Daffa bawaannya rewel karena lapar sebab tidak diucapkan. Harus orang tua yang berinisiatif mengajak makan, mengajak mandi , cuci tangan, dll.

Tapi senangnya adalah bisa bersama anak bermain bersama , makan bersama , tidur siang berdua sehingga waktu-waktu kebersamaan bersama anak betul-betul dirasakan.

Tuesday, July 22, 2008

Serba Serbi

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

Memiliki anak balita memang sangat menggemaskan. Berbagai tingkah polahnya dan ocehannya membuat dunia begitu indah dan berseri-seri. Berikut ini beberapa ocehan dan tingkah polah Daffa ( 3thn 8 bln) yang membuat kami tertawa, tersenyum bahkan kadang sedih.

Mencuci Piring.

Saat ini karena mbak Daffa tidak ada sehingga lebih banyak Daffa berada di Bogor bersama Omanya dan juga tecunya. Sebagai bapak saya kasihan juga kepada mereka bertiga dan berdoa semoga segera mendapat Mbak pengganti yang baru.

Karena tidak ada yang bantu ditambah lagi Oma baru operasi mata yang tidak memungkinkan kerja berat, sehingga untuk sementara Tecu Daffa yang "banting tulang" mengurus rumah dari nyuci, bersih-bersih, masak maupun ngawasin Daffa.

Mungkin karena tidak bisa main diluar rumah karena nggak ada yang jaga, sehingga Daffa sering melihat kesibukan Tecu di rumah. Lalu ada laporan bahwa Daffa juga turut "membantu" Tecu saat mencuci piring di dapur.

Hari selasa kemarin baru kami melihat buktinya. Karena tempat cucian piring yang tinggi sehingga Daffa harus naik dan berjongkok saat mencuci piring tersebut.

Sepertinya Daffa membantu Tecu mencuci piring karena bisa bermain-main dengan air deh...

Minta Ganti Mobil.

Suatu ketika terjadi percakapan seperti berikut :

Daffa : Pak...mobil bapak kan sudah sering ketabrak-tabrak....ganti dong mobilnya..

Bapak : Ketabrak-ketabrak gimana..?

Daffa : Sini pak...nanti Daffa kasih lihat....

Daffa lalu mengajak bapak melihat mobil bapak di depan, samping dan belakang yang sudah retak-retak karena ketabrak maupun menabrak.

Kemudian, saat kami melintas di TransYogi Cibubur, Daffa lalu berkata :

Daffa : Pak...nanti Daffa kasih lihat tempat orang beli mobil..

Bapak : Dimana...?

Daffa : Nanti........, lalu kemudian....

Daffa : Tuh...pak...disitu pak..., sambil menunjukkan showroom mobil Toyota.

Daffa : Disitu juga pak..., sambil menunjukkan showroom mobil Suzuki.

Daffa : Bapak beli aja mobil disitu.

Bapak : Oh..disitu...Daffa doa dong kepada Allah agar kita bisa ganti mobil.

Daffa : Oh..iya....Ya Alloh...berikanlah Daffa mobil baru..Amin...


Nanya tentang Gajian.

Suatu ketika ketika sedang berjalan-jalan sore di kompleks Bogor, terjadi perbincangan dengan Daffa.

Bapak : Daffa...itu ada kakak sedang main bulu tangkis, Daffa mau nggak dibeliin.

Daffa : Daffa belum bisa pak...nanti kalau Daffa udah 6 tahun baru Daffa bisa mainnya.

Bapak : Memangnya Daffa sekarang berapa umurnya...?

Daffa : Sekarang kan Daffa 4 tahun ( padahal kurang 4 bulan lagi)

Bapak : Oh..gitu....kalau sepeda mini mau nggak Daffa dibeliin..?

Daffa : Kalau naik sepeda Daffa udah bisa...boleh deh..

Bapak : Ya udah...Insya Allah habis gajian nanti kita beli sepeda mini ya..?

Daffa : Gajian itu apa pak..?

Bapak : Gajian itu...( sambil mikir )....Jadi..kalau bapak selesai bekerja sebulan...bos bapak ngasi duit ke bapak....nah...duit itu namanya gajian...

Daffa : Oh...gitu...

Bapak : Nah...uang itu..bapak masukin ke ATM. Nah...uang itu yang Daffa sering lihat bapak ambil di ATM.

Bapak : Jadi....kalau bapak dan ibu tidak kerja...bapak tidak dapat uang...kalau tidak dapat uang....bapak dan ibu tidak bisa masukin uang ke ATM. Kalau nggak ada uang di ATM..kita nggak bisa ambil uang lagi di ATM. Makanya..bapak dan ibu harus kerja supaya kita bisa ambil uang di ATM untuk beli-beli.

Daffa : Oh...gitu...

Bapak : Fuiih....lumayan juga ngejelasinnya. Semoga Daffa bisa mengerti ( ngomongnya di dalam hati aja.)


Kisah Malin Kundang.

Daffa mendapatkan kisah Malin Kundang dari Oma saat di Bogor. Kalau mau tidur, saat sesi bercerita, terkadang bapak atau Daffa mengulang cerita ini lagi. Malam itu Daffa bercerita tentang kisah Malin Kundang ini tapi versi dia.

####
Ada anak...si cincangkeling namanya...ia sedang nanya-nanya sama malinkundang. malinkundang, aku mau kerumahmu!! Ya udah kerumahku aja kata malinkundang. Yah...aku mau pergi naik kapal. Terus katanya...oh..kamu mau naik kapal..ya udah pulanglah. Terus dia salaman sama ibunya. Terus dia pergi naik kapal dan berlayar. Terus dia udah kaya dan pulang. Dia bilang bukan ibunya... :-)
Terus...ibunya berdoa..Ya Alloh..malinkundang jadi batu..jangan..jangan bu..masak ngomong begitu....harusnya ngomong yang baik...habis ceritanya.

Cat : Daffa mengingatkan bapak untuk berkata-kata dan berdoa yang baik-baik buat anak. Siapa tau saat berkata atau berdoa jelek lalu dikabulkan..kan berabe... :-)
####

Minta Sekolah di Global Mandiri.

Suatu ketika, saat kami baru pindah ke Cibubur ( +/- 2 th yang lalu ) kami berjalan-jalan disekitar Sekolah Global Mandiri. Daffa nanya ke bapak, "Pak itu apa" sambil menunjuk ke sekolah tersebut. Waktu itu bapak asal jawab dan mengatakan " Oh ..itu sekolah Daffa". Sejak itu Daffa sering mengatakan bahwa itu adalah sekolah Daffa tapi sekarang sedang sekolah di Little Star ( nama play group ).

Bila Daffa minta disekolahkan ke situ, Bapak hanya berkata bahwa sekolah itu mahal dan bapak tidak kuat membayarnya. Akhirnya terkadang bapak mengajak Daffa untuk berdoa agar bisa sekolah disana.

Suatu ketika tiada hujan tiada angin saat lewat di depan sekolah tersebut, Daffa berkata kepada bapak :

Daffa : Pak...itu sekolah mahal ya pak? Bapak nggak kuat ya bayarnya..?

Bapak : Sambil mengelus dada (kiasan sih :-)

Daffa : Pak...nanti kalau bapak duitnya sudah banyak...daffa sekolah disitu ya pak...Makanya....bapak kerjanya yang rajin....

Bapak : (sambil tersenyum kecut)...Daffa yang rajin doanya ya nak..supaya bisa sekolah yang pintar...

Sunday, July 20, 2008

Ketika Bapak Sholat

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

Setiap bapak dan ibu ada di rumah, Daffa selalu berusaha untuk selalu lengket. Kalau bapak dan ibu tidak terlihat maka dia akan berusaha mencari tahu kemana dan dimana bapak atau ibu berada. Begitu pula saat bapak atau ibu sholat.

Saat bapak hendak sholat, terkadang Daffa diajak untuk ikutan meski lebih banyak tidak mau dan hanya melihat-lihat ataupun ingin dekat saja. Dulu-dulu bapak merasa "kesal" kepada ibu karena tidak menjauhkan Daffa dari bapak saat sholat, masalahnya adalah Daffa sering menarik-narik sajadah, tidur-tiduran di tempat bapak sujud ataupun berguling-guling di atas sajadah sehingga bagi bapak hal tersebut mengganggu kekhusukan bapak saat sholat. Padahal tanpa "diganggu" Daffa pun bapak juga belum tentu bisa khusu' :-).

Sampai kemudian bapak membaca kisah Rasulullah saat sholat dan "diganggu" oleh cucu beliau Hasan dan Husain. Suatu ketika saat Rasulullah sedang sholat, kedua cucu beliau "mengganggu" ataupun naik ke punggung beliau. Yang beliau lakukan adalah bukan memarahi ataupun kesal tetapi memperlama sujudnya ataupun ruku'nya sampai cucu beliau turun dari punggung beliau. Dilain waktu, beliau sampai menggendong cucunya saat berdiri dan menurunkannya saat ruku' ataupun sujud.

Sejak itu, bila bapak sholat sedangkan Daffa tidak ingin ikut dan hanya ingin bermain di dekat bapak maka bapak hanya mengingatkan Daffa untuk bermainnya tidak di tempat bapak sujud. Kalaupun Daffa sampai tidur-tiduran di atas sajadah, bapak hanya memperlama bacaan sholat sampai Daffa bosan sendiri dan bergeser ke tempat lain. Intinya adalah bahwa bapak berusaha menata hati untuk tidak kesal didalam hati apalagi sampai mengucapkan kata keras kepada Daffa untuk tidak "mengganggu" saat sholat karena bisa-bisa menjauhkan anak dari sholat itu nantinya.

Tour Sore Hari

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

source gambar : http://www.mccall.me.uk/indonesia/images/pan_jakarta2lg.jpg

Sudah menjadi kebiasaan Daffa ketika berada di Bogor adalah berjalan-jalan di sekitar kompleks pada pagi ataupun sore hari. Saat Ungku masih ada, Ungkulah yang senantiasa menemani Daffa berjalan-jalan sekaligus beramah tamah dengan tetangga yang ditemui dan melihat-lihat lingkungan sekitar.

Saat ini, kebiasaan tersebut mulai berkurang karena tidak adanya yang bisa menemani kecuali saat hari sabtu ataupun minggu bila bapak dan ibu menginap di Bogor.

Minggu kemarin, seperti biasa, Daffa mengajak bapak untuk berjalan-jalan sekitar kompleks di Bogor. Tidak seperti biasanya, ketika bapak mengajak Daffa untuk memilih berjalan-jalan di dalam kompleks atau keluar kompleks, ternyata Daffa memilih berjalan-jalan keluar kompleks.

Sebagai informasi, dibelakang kompleks rumah Ungku Daffa di bogor merupakan perumahan penduduk dengan beragam profesi, tapi secara umum merupakan penduduk dengan tingkat kehidupan menengah kebawah seperti tukang becak, PRT (Pekerja Rumah Tangga) , tukang ojek , tukang bakso ,bahkan preman ataupun pengangguran.

Kami kemudian blusak-blusuk di dalam perumahan penduduk tersebut. Terlihat bahwa Daffa cukup terkejut melihat kehidupan penduduk di dalamnya karena sempat terlontar ucapannya seperti ," wah kita ke desa ya pak" , "kasihan ya pak disini...". Ucapan-ucapan tersebut terlontar karena di sana Daffa melihat rumah-rumah penduduk yang saling berdempetan dan kotor, jalan setapak yang hanya semeter itupun langsung berada di depan pintu rumah, adanya kebun-kebun singkong , serta got dan parit yang terlihat kurang terawat, banyaknya peternakan ayam kecil-kecilan dan beragam penampilan penduduknya.

Memang selama ini, seperti kebanyakan anak "kota" lainnya, Daffa lebih banyak hidup di mobil, di Mall ataupun tempat hiburan yang tidak memperlihatkan keberagaman ekonomi masyarakat. Melihat pengemis pun hanya lewat kaca mobil saja. Berinteraksi secara langsung dengan mereka belum pernah dilakukan. Dengan tour sore hari seperti hari minggu itu setidaknya akan mengenalkan Daffa dengan adanya realita masyarakat lain yang lebih susah hidupnya dibanding dia.

Tidak terasa, acara tour sore hari itu berlangsung selama hampir setengah jam. Untung juga kami bisa keluar dari lingkungan perumahan tersebut karena jalan setapak yang ada didalam tidak jelas arahnya. Kami bahkan beberapa kali tersesat masuk ke jalan buntu ataupun ke dapur orang karena salah jalan dan salah kira.

Pulangnya kami harus naik becak karena Daffa sudah kecapekan dan minta gendong terus. Sampai di rumah, Daffa langsung minta urut kepada ibu dan tidak lama kemudian tertidur karena kecapekan sekitar jam 5 sore.

Kedepannya, kalau Daffa masih berminat, bapak senang sekali mengajaknya blusak-blusuk lagi ke tempat-tempat yang lain. Berjalan kaki juga oke.

Tuesday, July 8, 2008

Cerita Bapak bersama Daffa di rumah

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

Hari Senin dan Selasa kemarin bapak izin tidak ngantor karena sakit. Selain itu, Oma Daffa juga sedang operasi katarak sehingga Daffa tidak ada yang menemani. Alhasil, untuk hari selasa rencananya bapak hanya berdua saja dengan Daffa karena ibu kerja setelah seninnya juga cuti.

Pagi hari setelah mengantar ibu ke feeder bus, bapak dan Daffa puter-puter kompleks sejenak dengan mobil untuk menghabiskan waktu. Di rumah, karena bapak hendak menyapu dan mengepel lantai, maka Daffa bapak bujuk untuk menonton DVD Aladdin di komputer sehingga bapak bisa konsen kerjanya :-)

Setelah selesai nyapu dan ngepel, rencananya mau bersih-bersih mobil tapi Daffa minta main game Prince of Persia, jadilah dia main game sambil disuapi beberapa potong kecil roti tawar, itupun nggak habis. Sebelum main game, bapak meminta Daffa untuk berjanji main sampai jam 8 pagi lalu di lanjutkan dengan mandi pagi. Kalau nggak diminta berjanji, bisa-bisa main gamenya nggak selesai-selesai apalagi mandi.

Habis mandi, Daffa minta lanjut main game. Bapak mengijinkan karena bapak udah laper dan berniat membuat mie goreng. Saat di tanyakan ke Daffa mau makan apa, ternyata Daffa minta dibuatkan mie kuah. Bapak lalu membuat mie goreng dan mie kuah ditambah gorengan telur dadar. Untuk mie kuah dan mie goreng ini tentu saja bumbunya hanya 1/3 yang digunakan untuk mengurangi konsumsi msg. Saat bapak menggoreng telur, ternyata Daffa juga mencomot telur dari kulkas untuk dirinya, akibatnya telur itu pecah yang untungnya masih di piring sehingga sekalian aja di goreng menjadi 2 goreng telur dadar spesial buatan bapak. Kami lalu makan berdua.

Sarapan berdua dengan mie+telur buatan bapak

Setelah makan, Daffa ingin menggambar di papan gambarnya dan bapak juga berniat mandi karena hendak membayar iuran rumah dan juga tagihan air di kantor pemasaran kompleks.

Sehabis mandi, bapak dan Daffa pergi membayar iuran rumah lalu membeli beberapa jus di ruko kompleks serta mencoba membayar iuran air PAM yang ternyata tempat pembayarannya sudah pindah. Tidak terasa mondar-mandir di luar rumah lebih dari sejam.

Sesampai di rumah, Daffa minta menggambar kembali sekalian belajar hitung- menghitung di papan gambarnya. Daffa sudah cukup fasih dan mengerti tentang konsep penambahan ringan. Daffa menggunakan kedua belah tangannya untuk melakukan penambahan tersebut. Daffa meminta bapak menuliskan soal-soal penambahan dan dia yang menuliskan jawabannya di papan gambarnya. Misalkan bapak menulis 2 + 1 = ? maka Daffa akan menghitung di tangannya, dan setelah mendapatkan nilai 3 maka dia akan menuliskannya di papan gambarnya.

Daffa sedang asyik berhitung

Menjelang siang, bapak memesan makan siang ke restoran Padang Sederhana di dalam kompleks. Menu yang diminta oleh Daffa adalah bubur ayam sedangkan bapak memilih paket (lauk,sayur,buah). Asyik juga karena adanya fasilitas delivery order dengan minimum pembelian rp.10.000 maka dapat diantar ke rumah.

Begitu makan siang datang, Daffa dengan antusias menyambutnya dan makan sendiri dengan lahapnya meski sempat ada yang tercecer. Yang penting Daffa diberi kepercayaan untuk makan sendiri.

Sedang serius makan bubur ayam sendiri

Pas selesai makan, oma dan tecu datang dari kontrol rumah sakit dengan diantar oleh Pak Girin.

Sekitar jam 1 siang, setelah sholat dan menyelesaikan sedikit cucian yang tertunda, bapak dan Daffa tidur siang deh sampai jam 15.30 sore. Wuah....lama juga tidur siangnya. Bapak dan Daffa tidurnya juga sambil peluk-pelukan....betapa senangnya...

Tuesday, July 1, 2008

Ke Pasar Cileungsi

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

daffa di depan pasar

Hari Minggu pagi sekitar jam 5.30 pagi, kami berempat (bapak,ibu,tecu,daffa) pergi ke pasar Cileungsi untuk belanja. Ini merupakan pertama kali Daffa ikut berbelanja ke pasar Tradisional setelah sebelumnya lebih sering ke pasar modern semacam Hypermart, Giant ataupun Carrefour.

Karena hari masih gelap, sesampai disana hanya ibu dan tecu yang masuk ke pasar sedangkan bapak dan daffa menunggu di mobil sambil bermain.

Setelah hari terang Daffa ingin turun dan lihat-lihat keadaan pasar. Kami berdua kemudian masuk ke dalam pasar meski tidak terlalu jauh, soalnya sangat becek dan juga sempit sehingga bapak khawatir mengganggu para pembeli lainnya dalam berbelanja. Sesekali Daffa harus digendong untuk menghindari kubangan air dan juga lalu lintas pembeli, motor ojek, pedagang, dll orang.

Sekitar jam 7 kurang, ibu dan tecu selesai berbelanja dan kaget karena Daffa ada disekitar pasar mengamati kesibukan orang berbelanja.

Monday, June 30, 2008

Daffa Panjat Tebing (balon)

Daffa 3 Tahun 7 Bulan



Hari minggu lalu di kompleks kami, khususnya di kantor pemasaran diadakan kegiatan penjualan tanaman, diskon durian montong dan juga ada tempat permainan anak-anak.

Khusus tempat permainan anak-anak ini merupakan wahana yang diisi udara dan membentuk perosotan dan panjat tebing setinggi kira-kira 10 meter.

Sudah sejak hari sabtu Daffa ingin bermain ke tempat tersebut dan niatnya kesampaian juga di hari Minggu. Meski kamarnya sedang di "hias" dengan wallpaper tapi Daffa tetap ngotot mengajak bapaknya ke tempat permainan tersebut. Daffa tidak terlalu tertarik dengan wallpaper dan pikirannya hanya permainan perosotan dan panjat tebing saja.

Sampai di sana kami harus membayar rp.10.000 sebagai karcis masuk dan sudah banyak anak-anak lainnya yang bermain. Begitu main, Daffa langsung berjingkrak-jingkrak kesenangan. Kebetulan wahana tersebut diisi udara sehingga anak-anak bisa berlarian sambil melompat-lompat diatasnya. Bapak hanya mengawasi dari luar wahana.

Tidak lama dia bermain lompat-lompatan dan perosotan kecil, Daffa tertarik dengan anak-anak yang lebih besar yang bermain panjat tebing dan setelah sampai diatas meluncur turun melalui perosotan setinggi kira-kira 10 meter tersebut.

Untuk bermain perosotan tersebut, anak-anak akan dibantu oleh sorang petugas untuk memasang perlengkapan pengaman serta dibantu ditarik oleh sang petugas untuk naik keatas selain dengan tenaga sang anak sendiri saat meniti di tonjolan-tonjolan yang mirip batu.

Karena Daffa berdiri terus di samping anak-anak yang akan naik, sang petugas kemudian memberi giliran kepada Daffa untuk naik dengan mencoba memasang perlengkapan keamanan tersebut ke tubuh Daffa. Bapak lalu meminta kepada petugas untuk tidak memberi ijin kepada Daffa karena bapak menganggap umur Daffa belum cukup. Sang petugas kemudian membatalkannya dan mengatakan bahwa dia tidak tahu bahwa Daffa belum cukup umur karena tubuhnya terlihat cukup besar.

Mendengar hal tersebut, Daffa menagis sedih dan berlari menjauh sambil terisak mengatakan bahwa dia sudah besar. Daffa ingin mengatakan kepada bapak bahwa dia cukup mampu untuk melakukan hal tersebut. Bapak lalu berusaha membujuknya dan mengatakan bahwa Daffa masih terlalu kecil untuk bermain panjat tebing. Seorang ibu yang melihat dan mendengar kami kemudian berkata," Coba aja dulu pak, kan kasihan anaknya".

Bapak lalu menyadari kesalahan bapak karena meremehkan kemampuan Daffa. Bapak lalu memberi kesempatan dan mengijinkan Daffa untuk mencoba panjat tebing tersebut meski tahu Daffa tidak akan bisa tapi setidaknya dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya akan melatihnya untuk percaya pada diri sendiri.

petugas berusaha membantu daffa naik :-))

Begitu giliran Daffa, terlihat Daffa berusaha untuk mengangkat kakinya untuk menapak di tonjolan-tonjolan yang dibuat membentuk batu pijakan tapi tetap tidak bisa dan harus dibantu oleh sang petugas dengan susah payah. Setelah beberapa saat, melihat makin banyak anak-anak yang lebih besar mengantri giliran, akhirnya bapak meminta sang petugas dan Daffa untuk memberikan waktunya kepada anak-anak lainnya. Daffa terlihat kecewa dan tetap yakin bahwa dia akan bisa memanjat sampai ke atas. Saya melihat bahwa Daffa memiliki kekerasan hati dimana bila ada sesuatu yang diinginkannya dia akan berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya.

Daffa kemudian berbalik arah ke tempat perosotan yang 10 meter dan naik keatas lewat bawah sambil merangkak keatas. Sampai ketinggian sekitar 7 meter, Daffa kemudian meluncur turun di perosotoan tersebut. Dibawah Daffa mencari bapak dan berteriak-teriak bahwa dia sudah meluncur turun dari perosotan yang tinggi tersebut. Dia ingin mengatakan bahwa dia berhasil meluncur dari tempat yang tinggi tersebut meski tidak bisa lewat jalur panjat tebing.

Ternyata keinginan Daffa dari hari sebelumnya adalah untuk bisa memanjat melalui panjat tebing tersebut dan turun melalui perosotan yang tinggi yang sudah terlihat dari jalan raya ketinggiannya. Begitu keinginannya tersebut tercapai, dengan mudah bapak bisa mengajaknya pulang tanpa ada perlawanan seperti biasanya saat bermain di tempat lain :-)

Menyampul Buku

Daffa 3 tahun 7 Bulan

Sejak kecil bapak memiliki hobi membaca meski lebih spesifik lagi bacaan yang diminati adalah sejarah. Sampai saat ini, buku-buku koleksi bapak ada sekitar 300 buah dan kesemuanya sayangnya tidak bersampul. Akibatnya, banyak yang sampul depannya menjadi rusak, sobek ataupun kotor kena air maupun kotoran.

Suatu ketika, ada teman bapak yang meminjam buku bapak dan ketika dikembalikan ternyata beliau berbaik hati untuk menyampul buku tersebut dengan sampul plastik. Sejak itu bapak berniat untuk menyampul semua buku-buku koleksi bapak agar enak dilihat, dibaca dan awet pula. Niat itu sempat terhenti karena belum memiliki lemari buku ataupun rak buku sehingga bapak malas melanjutkan niat menyampul buku tersebut karena ujung-ujungnya sang buku hanya sampai di kardus saja karena tidak memiliki tempat, sampai akhirnya....kami ada rejeki dan membeli rak tv yang bisa digunakan pula untuk tempat buku.

Hari sabtu dan minggu lalu, bapak sibuk menyampul buku dengan bahan-bahan yang dibeli, lagi-lagi di Pasar Pagi yang murah. Daffa tidak mau kalah dengan bapak dan berkata kepada bapak," Pak...sini Daffa bantu".




Berkat "bantuan" Daffa, beberapa calon sampul buku menjadi tidak dapat digunakan karena digunting kian kemari tidak berbentuk :-)

Semoga saat besar nanti, Daffa menjadi anak yang selalu ringan tangan membantu orang lain yang kesulitan.

Wednesday, June 25, 2008

Building Block

Daffa 3 Tahun 7 Bulan


Sudah hampir seminggu ini Daffa senang sekali bermain ke tetangga di sebelah rumah. Meski anak tetangga yang bernama Febrie tersebut sudah sekolah di SD, tapi untungnya dia masih mau bermain bersama Daffa.

Setelah kami perhatikan ternyata permainan yang paling mengasyikkan Daffa di rumah tetangga tersebut adalah adanya permainan sejenis lego yang berbentuk rumah-rumahan dan perabotannya serta beberapa boneka sejenis Barbie. Maklumlah karena Febrie seorang cewek. Dengan permainan tersebut Daffa sibuk menyusun-nyusun membentuk rumah dan sebagainya dan bercerita sendiri seakan dia sutradaranya dengan tokoh-tokohnya adalah rumah, boneka-boneka barbie, boneka binatang, meja kursi , dll.

Agar tidak merepotkan tetangga karena harus mengawasi Daffa di rumahnya sementara asisten kami mengurus rumah, akhirnya bapak membelikan permainan sejenis tapi bukan lego (mahal sih..) meski tidak sama persis di Pasar Pagi berupa building block. Lumayan juga karena harga bisa 40% lebih murah dibanding di pasaran.

Sunday, June 22, 2008

Daffa Mengamuk/Marah

Daffa 3 Tahun 7 Bulan

Melihat Daffa mengamuk merupakan hal yang sangat jarang terjadi. Seingat bapak, Daffa mengamuk/marah bisa dihitung dengan jari dan kejadian terakhir adalah ketika bapak sampai lupa diri dan mencubit serta "memukul" paha Daffa ketika Daffa "berulah" saat mandi. Kajadian itu kalau nggak salah ketika Daffa berumur 2 tahunan. Kejadian itu sangat disesali oleh bapak dan berharap tidak akan terjadi lagi.

Sabtu lalu, kami berlima mengantar oma ke rumah muning (paman daffa) di ciputat dan dilanjutkan dengan berbelanja ke Carrefour lebak bulus. Kami berangkat sejak pukul 10 pagi dan sampai kembali di rumah sekitar jam 6 sore.

Sampai di rumah, ketika sedang menurunkan belanjaan dari mobil, Daffa langsung berlari ke rumah tetangga untuk bermain. Mungkin dia melihat temannya yakni kak Febrie (7 thn) sedang ada di rumahnya dan Daffa ingin bermain bersamanya.

Karena waktu sudah sore menjelang malam/magrib, Daffa belum mandi, kami juga ingin cepat-cepat mandi/shalat maka kami "memaksa" Daffa untuk pulang kerumah dengan berbagai cara. Akibatnya Daffa "mengamuk" karena masih ingin bermain. Barang belanjaan yang ada dirumah di lempar kesana-kemari. Kami berusaha membujuk dan mengalihkan perhatiannya ke hal lainnya, tapi sepertinya Daffa sudah terlanjur kesal sehingga susah dihentikan.

Biasanya kami bisa mengalihkan perhatiannya ke hal lainnya, tapi mungkin karena kami semua sudah capek maka hal tersebut gagal. Akhirnya kami bisa membujuknya untuk mandi. Tapi selesai mandi Daffa masih ingin bermain air dengan membawa ember berisi air ke ruang tengah yang sudah tentu kami larang. Bapak lalu membawa ember tersebut keruang cuci dibelakang, tapi Daffa mengejarnya sambil menangis dan berguling-guling di ruang cuci belakang sampai baju kaos dan celananya yang baru dipakai menjadi basah kembali. Daffa tidak mau diangkat ke rumah.

Bapak sempat terpancing emosi dan membentak Daffa serta mengangkatnya dengan paksa ke ruang tengah. Ibu lalu menenangkan Daffa dan membujuknya untuk mengganti pakaiannya yang basah.

Sehabis bapak sholat, keadaan sepertinya sudah reda karena Daffa sudah berganti pakaian dan terlihat tenang. Tiba-tiba Daffa meminta untuk bermain game Prince Of Persia. Bapak menolaknya dan akibatnya Daffa marah lagi dengan berlari ke kamar, membuang semua bantal dan guling serta selimut ke bawah tempat tidur. Bapak lalu ikut ke kamar dan melihatnya sambil berdiam diri. Saat Daffa mengajak bapak ngobrol, bapak diam saja dan menunjukkan muka sedih. Tiba-tiba Daffa berkata," Pak...Daffa kan sudah jadi anak baik, kok bapak diam aja?". "Bapak masih marah sama Daffa", kata bapak. "Pak, Daffa sudah jadi anak baik pak". Bapak lalu meraih Daffa dan menciumnya. Kemudian bapak berkata kepada Daffa," Daffa kalau Daffa marah dan buang-buang barang, bapak dan ibu kan jadi sedih. Lain kali Daffa jangan begitu ya nak..". Daffa hanya menjawab bahwa dia ingin bermain dengan kak Febrie. Kemudian bapak menjelaskan alasan-alasan kami tidak mengijinkannya bermain pada saat itu.

Kami lalu mencoba introspeksi diri dengan kejadian ini. Mencari penyebab dan solusi bila kedepan ada kejadian seperti ini lagi. Bisa jadi Daffa merasa lelah tapi tidak bisa mengungkapkan hal tersebut sehingga ekspresinya adalah "mengamuk" dengan pemicu yang sepele. Kami juga harus terus belajar mencari cara untuk mengalihkan perhatiannya ke hal ataupun permainan lain sehingga bisa terlupa dengan keinginan awalnya. Tapi, cara yang sebelumnya manjur belum tentu akan manjur kembali di kali lain. Kami juga harus lebih lihai mengelola emosi disaat menghadapi keadaan seperti ini lagi. Terkadang disaat kami emosi, maka suasana itu akan menular ke Daffa yang juga makin tidak terkendali.


Cerita Daffa ( Kisah CingCangKeling)

Daffa 3 Tahun 7 Bulan

Si Cingcangkeling itu kan lagi cuci tangan, terus airnya mau dimatiin, nggak bisa !!, keluar terus airnya. Terus nanya ke ibunya, "bu..kok airnya nggak bisa dimatiin, coba ibu lihat". Sama ibunya terus diputer, mati airnya. Terus Cingcangkeling hidupin lampu..tik..tik..tikk, terus hidupin ac tik..tik..tik..nggak bisa. Dia tanya ke tukang bakso, "tukang bakso tadi kamu ada matiin ac-ku nggak?...aku mau tidur", katanya. "nggak katanya". Terus pergi ke tukang ac, "tukang ac kamu tadi ada matiiin ac nggak?". "iya..", kata tukang ac.

Terus lampunya mati tuh. "Hai tukang Lanny, tadi kamu ada matiin lampu saya nggak?". "nggak..". Terus dia tanya ke tukang lemari, "tukang lemari tadi kamu ada matiin lampu nggak?". "nggak". Terus pergi ke tukang kaca, "tukang kaca tadi kamu ada matiin lampu nggak?". "Iya..", kata tukang kaca.... Habis deh ceritanya.

Cat: Cerita direkam di HP lalu ditulis ulang apa adanya oleh bapak :-)

Kegiatan Daffa (18-20 Juni 2008 )

Daffa 3 Tahun 7 Bulan

Sejak hari rabu sampai jum'at bapak cuti sehingga bisa menemani Daffa dirumah. Saat hari rabu, Daffa ada acara outing dengan teman-teman playgroupnya di Taman LaluLintas Cibubur. Sore hari saat bermain dengan teman dirumah, Daffa jatuh dan menderita luka lumayan juga karena berlari-lari. Setelah kejadian bapak dan ibu menasehati Daffa untuk berhati-hati saat bermain agar tidak jatuh lagi. Jawab daffa : "daffa sudah hati-hati tapi daffa nggak lihat jalan aspal jadi jatuh pak".


Hari kamis dan jum'at karena kakinya masih sakit Daffa hanya bermain di rumah saja. Kegiatan yang dilakukan beragam seperti bermain game Prince of Persia, bermain mobil-mobilan di track baru yang dibeli setelah pecahin celengan, bermain plastisin, menggambar dan menulis di papan tulisnya, dan juga hari jum'at bermain dengan tetangga. Karena tetangga Daffa seorang anak wanita makanya mainnya rumah-rumahan dan boneka serta masak-memasak...



Membentuk huruf dengan Plastisin