Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Monday, September 20, 2010

Kutipan yang sayang dilewatkan.

Tidak ada kata lelah dalam cinta seorang ayah...

Setiap kali ditanya, kenapa dalam keadaan selelah itu, ayah masih saja menyediakan waktu dan tenaga yang terkadang di luar kemampuan wajar?
Jawabannya sederhana saja.

"Mumpung mereka masih butuh ayah."

"Anak-anak akan tumbuh besar, menjadi remaja dan punya banyak teman. Atau menjadi
dewasa dan dibekap kesibukan yang tak habis-habis. Entah sampai kapan orangtua masih menjadi teman favorit mereka, Kita tidak pernah tahu."

Kutipan : Rumah Cinta Penuh Warna, Asma Nadia dan Isa, hal 18

Catatan : Bila Ayah saja bisa seperti itu, bagaimana pula seorang Ibu yang 9 bulan mengandung, dan melahirkan sang anak.

Thursday, July 8, 2010

Percobaan Sains

Daffa 5 th 8 bln

Hari Jum'at sekitar jam 10 pagi Daffa tiba-tiba menelpon ke HP bapak dari HP yang kami tinggal di rumah untuk cadangan kalau telpon rumah mati/rusak.

Daffa : Pak kita punya pipa paralon nggak ?
Bapak : Untuk apa pipa paralon ?
Daffa : Daffa mau buat percobaan.
Bapak : Oh..ada..pipa paralon yang warnanya putih ada di belakang.
Daffa : Kalau pipa paralon yang ukurannya 15 gr ada..?
Bapak : Oh..kalau pipa paralon itu ukurannya namanya panjang..disebutnya meter, atau centimeter....kalau gram itu berarti nanya berat....coba aja cari dibelakang pipa-nya.
Daffa : Kalau kertas ukuran 15 ada ?
Bapak : Oh kalau kertas..pake aja kertas yang biasa Daffa pakai buat gambar aja.
Daffa : Kalau kertas ukuran 15 kali 25 ada..?
Bapak : Ya itu..pakai kertas yang Daffa biasa pakai aja.
Daffa : Trus kalau selotip kita ada?
Bapak : Kalau itu pakai plester aja kan ada juga.
Daffa : Gunting kan kita ada ya..lem juga kita ada ya..
Daffa : Oke..Daffa mau buat percobaan dulu ya....dadah..
Bapak : Eh..minta bantuan mbak ya..

Demikianlah, salah satu kegiatan Daffa selama musim liburan ini adalah melakukan percobaan dari buku "Buku seri 50 eksperimen sains dengan bahan sehari-hari" tulisan Pak Muzi Marpaung.

Kalau dulu , percobaan itu kami lakukan bersama-sama karena Daffa belum lancar membaca, saat ini dia sudah bisa sendiri membaca perlahan-lahan petunjuk yang ada dibuku seperti, bahan-bahan percobaan yang perlu disiapkan, cara melakukan percobaan dan hasil yang seharusnya di dapatkan. Sesekali, Mbak Nana, Asisten di rumah kami yang membantunya mencari bahan-bahan yang diperlukan maupun hal-hal lain yang dia belum bisa lakukan sendiri.

Thursday, June 3, 2010

Minta Beli Kado

Daffa 5 thn 7 bln

Sore tadi tiba-tiba HP berdering...ternyata Daffa yang nelpon.


Bapak : Assalamu Alaikum Wr.Wb
Daffa : Ini Daffa..
Bapak : Iya nak..ada apa..?
Daffa : Pak..di dekat kantor bapak ada toko mainan nggak..?
Bapak : Kenapa..? Daffa mau beli mainan..? Kan Daffa sedang libur ?

Sejak 2 bulan ini kami menerapkan sistem dimana begitu Daffa beli mainan, dia akan libur tidak membeli mainan sampai tanggal yg disepakati bersama (biasanya sebulan).

Daffa : Tadi teman Daffa ulang tahun.
Bapak : Kok nggak ada undangannya?

Biasanya, kalau ada teman Daffa di sekolah yang ultah, baik anak PG, TK-A maupun TK-B, dan dirayakan di sekolah, biasanya ada undangan ke setiap anak, dan kami biasanya membelikan kado.

Daffa : Tadi cuma ada kue ulang tahun saja.
Bapak : Oh..jadi daffa mau kasih kado ke temannya.
Daffa : Iya..kasih barbie saja atau puzzle aja.
Daffa : Tapi tadi Daffa sudah kasih doa yang terbaik sih..
Bapak : Oh gitu..gimana doa-nya..?
Daffa : Eee...(agak lama jawabnya..mkn mikir), Daffa lupa..tapi Daffa udah baca Al Fatihah dan
Amin..amin..

Bapak : Oh gitu..sambil tersenyum..

Lalu klik!..telepon dimatikan sepihak. :-)

Sunday, May 23, 2010

Daffa Jadi Imam Sholat

Daffa 5 thn 6 bln

Hari minggu malam, sepulang dari menghadiri rapat pengurus RW di lingkungan kami, bapak mendapat laporan dari ibu bahwa maghrib tadi Daffa menjadi imam dan bacaannya bagus sekali, baik bacaan sholat maupun doa-doa sesudah sholat. Bapak yang terkejut senang lalu memuji dan mencium Daffa yang saat itu sedang bermain game di komputer.

Ketika waktu Isya telah tiba, Daffa dengan antusias mengajak bapak untuk melihatnya menjadi imam dan ibu menjadi makmum. Dengan bersemangat Daffa lalu berwudhu dan dengan tak sabar meminta ibu untuk bersegera berwudhu pula.

Di Kamar, bapak duduk bersandar di bantal sedangkan Daffa dan ibu sholat Isya berdua. Bapak dengan "khusyu" mendengar dan mengamati Daffa menjadi Imam :-).

Ternyata laporan ibu benar, Daffa dengan tertib membaca bacaan sholat mulai dari Takbiratul Ihram, Membaca surah Al Fatihah, membaca ayat pendek ( Al-maun, Al Kautsar, Al Kafiruun dan Al-Lahab di 4 rakaat itu), bacaan ruku, bacaan sujud, duduk diantara 2 sujud, membaca Tahiyat dan Shalawat serta membaca doa sesudah sholat seperti istigfar 3x, membaca doa buat kedua orang tua serta doa pamungkas. Bahkan untuk kedua doa tersebut, setelah membaca doanya Daffa juga membaca artinya yang kira-kira demikian :

Doa untuk Orang Tua :

Rabbi firli wali wali dayyah Warham huma kama robba yani soghiro

Artinya :

Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyanyangiku sewaktu aku kecil.

Doa Pamungkas :

Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar “ (hadist)

Artinya :

Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka.

Amin Ya Allah.

Monday, April 26, 2010

Troubleshooting

Daffa, 5thn 5 bln

Pagi itu, saat mengendarai kendaraan di tol jagorawi, HP bapak berdering. Karena bapak sedang menyetir, maka ibu yang menerima telpon itu. Ternyata Daffa yang menelpon dari rumah. Di rumah Daffa mengalami masalah dengan program komputernya. Pagi itu, sebelum bersiap ke sekolah, dia ingin bermain game bobby bola kesukaannya. Tapi ternyata programnya tidak bisa di mainkan. Bapak yang menguping di samping ibu langsung menebak bahwa program tersebut belum di mount di drive-nya sehingga nggak bisa di jalankan. Kami menyarankan daffa untuk menunggu malam hari saja sepulang kami bekerja untuk memainkan program tersebut tapi Daffa menolak dan tetap ingin memainkannya saat itu juga. Okelah kata bapak, coba kita pandu daffa lewat telpon untuk menjalankannya. Proses remote troubleshooting di mulai :)

Lewat telpon, ibu dibantu bapak memandu daffa untuk me-mount program bobby bolanya dari berupa file di harddisk menjadi drive secara emulasi menggunakan program daemon tool. Pertama-tama ibu meminta daffa mencari program tersebut di pojok kanan bawah berupa gambar petir, lalu klik kanan program tersebut. Karena bapak tidak hapal menu program tersebut, ibu meminta Daffa membacakan tulisan apa saja yang muncul saat program tersebut di klik kanan. Daffa lalu menyebutkan tulisan yang muncul tersebut. Tapi sampai tahap tertentu, bapak yang lupa action apa lagi yang harus dilakukan setelahnya. Bapak menyerah :), dan kembali menyarankan Daffa untuk menunggu malam nanti saja agar bapak memperbaiki program tersebut sehingga bisa otomatis mount saat komputer dinyalakan. Meski dengan berat hati, Daffa akhirnya mau juga karena kemudian dia mematikan telepon dengan tiba-tiba :-)

Bapak dan Ibu cukup kagum juga dengan hal ini karena meski tidak sampai berhasil, Daffa bisa menyampaikan permasalahan komputer lewat telepon dan kami juga bisa berinteraksi secara jelas dengannya mengenai tahap-tahap yang harus dilakukannya. Seandainya bapak tidak lupa dengan step yang harus dilakukan tadi, kami yakin daffa akan berhasil me-mount program Bobby Bolanya dan memainkannya. Ternyata lebih sulit memandu teman di kantor kami dalam hal permasalahan komputer dibanding memandu daffa..ha..ha..

Wednesday, March 31, 2010

Ada Sedih dan Senang di sana

Daffa 5 thn 5 bln
Kali ini bapak mau cerita tentang kegiatan selama libur sabtu-minggu yang lalu (27-28 Maret 2010). Hari Sabtu, Oma Daffa, Ibu dan Bapak mengajak Daffa ke Trainz Cafe di PIM-1. Tujuan kami ke PIM ini adalah untuk menyenangkan kami semua dimana disana sedang ada Sale besar-besaran oleh Metro sehingga Oma, Ibu dan Bapak bisa membeli keperluan kami khususnya sandang, lalu ada Trainz Cafe yang kami harapkan memberi kesenangan kepada Daffa yang maniak kereta. Juga hari itu adalah hari Ulang Tahun sepupu Daffa yakni Kak Zahra yang diselenggarakan dengan makan bersama di resto Pronto. Sekali dayung 2 - 3 pulau terlampaui.

Selama di PIM, setelah puas di Trainz Cafe dan Pronto, Daffa sempat lihat-lihat mainan di Toys City. Untuk mengantisipasi "nafsu" belanja mainan Daffa, bapak sudah me-wanti-wanti Daffa untuk tidak membeli mainan disana dan hanya sekedar melihat-lihat. Hal ini karena minggu sebelumnya dia sudah membeli kereta api mainan di Matahari Cibubur. Sepertinya hal tersebut berjalan lancar sampai kami hendak pulang.

Saat diajak pulang, "nafsu" belanja Daffa tiba-tiba muncul dengan merengek ke bapak untuk membeli mainan disana. Karena gagal dengan bapak, Daffa lalu mencoba ke ibu, dan gagal pula. Akibatnya, Daffa rewel dari mulai pulang, selama di perjalanan dan sampai di rumah.

Esok harinya (Minggu) kami berencana ke Acara "1st Indonesian Hot Air Balloon Adventure" yang diadakan di Sentul City. Kami berharap Daffa terhibur dengan ikut kegiatan tersebut. Kami berangkat sejak jam 6 pagi dan sampai di Sentul hampir setengah tujuh. Ternyata antrian mobil sudah mengular, kami tidak tahu sejak jam berapa mereka sudah antri. Untungnya, baru beberapa balon yang terbang dan masih sekitar 5 s/d 6 balon yang masih menunggu giliran terbang, sehingga kami bisa melihat balon-balon tersebut dari dekat.

Tanpa kami duga, Daffa memiliki keinginan untuk ikut naik balon udara tersebut. Keinginan tersebut sudah dibawanya sejak pagi kita berangkat. Akibatnya, saat diberi tahu bahwa kami tidak bisa ikut naik balon udara tersebut dan hanya sekedar melihat, Daffa langsung ngambek lagi. Menurut informasi, untuk naik balon udara tersebut dan terbang, dibutuhkan biaya Rp. 5jt/org dan untuk sekedar naik saja, perlu ngantri dan antriannya sudah sangat panjang. Mungkin sampai siang hari baru antrian tersebut mencapai kami bila kami langsung antri jam 7 pagi itu. Akhirnya diputuskan untuk tidak antri dan pulang saja sekitar jam 9.30.

Selama di perjalanan, Daffa rewel dan meminta kami untuk nantinya singgah di toko mainan di seputaran kompleks. Akhirnya, kami mencoba untuk memberi pengertian tentang uang kepada Daffa dengan memberinya uang sebesar Rp. 12 ribu untuk membeli mainan kereta api yang diinginkannya. Kami tahu bahwa dengan uang segitu, Daffa pasti tidak akan mendapatkan mainan kereta yang diinginkannya, tapi bagi Daffa, dengan memberi kesempatan dan kepercayaan kepadanya, Dia sudah cukup senang.

Menjelang sampai di toko mainan, bapak sudah mengingatkan Daffa bahwa bapak tidak akan mendampinginya, dia harus masuk sendiri ke toko tersebut, mencari ataupun bertanya sendiri kepada penjaga toko tentang jenis mainan dan harga mainan yang dicarinya. Daffa menyetujui-nya dan berkata," Nanti kalau Daffa sudah selesai dan mendapatkan mainan Daffa, bapak harus begini ya?", sambil menunjukkan jempolnya kepada bapak. Sampai di toko mainan tersebut, Daffa langsung berlari masuk dan kami menunggu di mobil.

15 menit telah lewat tapi Daffa tidak keluar juga dari toko mainan tersebut. Bapak sudah menduga bahwa tidak ada mainan kereta api seharga Rp 12 ribu di toko tersebut dan dibayangan bapak, Daffa masih sibuk saja melihat-lihat dan mencari. Akhirnya, Bapak masuk ke dalam toko tersebut dan mendapati Daffa masih sibuk mencari-cari sedangkan penjaga toko mainan sedang sibuk menghitung stok mainan yang baru datang tanpa peduli dengan Daffa.

"Ada mainannya Daffa?", tanya bapak. Daffa diam saja tapi dengan tatapan mata tetap semangat meneliti setiap mainan berharap ada yang bisa dibeli dengan uang Rp. 12 ribu. Dalam hati bapak kasihan juga dengannya, hampir saja bapak tergoda untuk membelikan kembali mainan yang diinginkannya dengan menambah uang yang dipegangnya. Bapak lalu membujuk Daffa untuk pulang dengan menunjukkan padanya harga-harga beberapa mainan yang ada disana yang rata-rata diatas 20 rb sehingga uang yang dipunyainya tidak mencukupi. Akhirnya dengan berat hati, Daffa mau juga diajak pulang. Untuk menghiburnya, bapak mengijinkan Daffa untuk membeli minuman ringan (teh kotak) dengan uang 12 ribu yang dipunyainya.

Selama ini bapak selalu berusaha mengajarkan kepada Daffa bahwa tidak setiap keinginan kita pasti terpenuhi, tidak selalu hidup ini enak terus. Bapak inginnya Daffa juga merasakan kegagalan selain keberhasilan, rasa sedih selain rasa senang, rasa di tolak selain rasa diterima . Tanpa kami sadari, pelajaran itu sebenarnya mengena buat kami sebagai orang tuanya dan tidak hanya kepada Daffa saja.

Ke Trainz Cafe

Sunday, March 28, 2010

Bermain Peran : Tukang Bakso

Daffa 5thn 5 bln

Bermain peran termasuk salah satu kegiatan yang sangat dianjurkan oleh para psikolog perkembangan anak. Dengan bermain peran, berbagai aspek perkembangan anak dapat meningkat seperti kemampuan fantasi, kemampuan bersosiallisasi, kognitif , kreativitas, dll.

Seperti malam itu, Daffa mengajak bermain peran dan kali ini lakonnya adalah pedagang bakso dan pembelinya. Sebagai sutradaranya, Daffa memberikan pengarahan kepada bapak tentang skenario yang akan dimainkan. Skenario dari Daffa seperti ini, bapak sebagai pedagang bakso harus berjalan dari pintu dan meneriakkan "bakso..bakso...", sedangkan Daffa sebagai pembeli yang lapar karena seharian membersihkan taman.

Sebelum skenario itu dimainkan, Daffa tidak lupa mengingatkan kembali kepada bapak yang berperan sebagai penjual bakso untuk menghapal dan mengingat kembali komponen dari barang dagangannya dan cara mengolahnya.

"Ingat ya pak, nanti cara bikinnya, masukkan mie kuning dan mie putihnya, terus tambahkan bakso kasar dan bakso halusnya, jangan lupa taruh bawang goreng dan juga bawang rebus. Kalau bapak mau bisa tambahkan juga saus tomat atau sambal. Siap ya pak !!!", demikian istruksi Daffa kepada bapak.

Kali lain, skenario yang akan dimainkan adalah tentang Polisi dan penjahatnya, Polisi dan pengendara lalu lintas, Pengendara motor dan penumpangnya, dll. Kami berdua bergantian berganti posisi dalam peran itu.

Bila kegiatan itu dilakukan sepulang kerja, bapak harus buru-buru makan karena sudah ditunggu oleh Daffa. Bahkan Mandipun tertunda karena tidak ingin mengecewakannya.

Sholat Berjamaah di Rumah

Daffa 5 thn 5 bln

Seperti biasa, setiap hari libur (sabtu-minggu), kami membiasakan untuk sholat maghrib berjamaah di rumah. Tujuannya untuk membiasakan Daffa sholat berjamaah, memperlancar bacaan sholat Daffa serta melatih kedisiplinan saat waktu sholat datang dan juga adab saat sholat berlangsung. Idealnya sih sholat berjamaah itu dilakukan tidak hanya dalam satu waktu tapi juga di 5 waktu lainnya.

Peningkatan yang terjadi kali ini adalah permintaan Daffa untuk mengumandangkan Adzan dan dilanjutkan dengan Qomat sebelum sholat dimulai. Bapak merasa bangga bahwa Daffa ternyata sudah berani dan hapal dengan bacaan adzan maupun qomat tersebut.

Selama sholat, meski perlahan, Daffa juga membaca bacaan sholat mulai dari Doa Iftitah, Surah Al Fatihah, bacaan berupa ayat pendek semacam surah Al Kafiruun, Surah Al Ashr dll, bacaan ruku' dan sujud serta duduk diantara 2 sujud. Meski terkadang selama pelaksanaan sholat tersebut dia masih bermain-main seperti sujud saat yang lain ruku', menoleh kekanan atau kekiri atau bahkan membuka sarungnya selama sholat, tapi Alhamdulillah dia mau menunaikan sholat saat adzan mahgrib berkumandang.

Dalam pelaksaan sholat berjamaah ini, banyak juga timbul pertanyaan dari Daffa seperti kenapa Bapak sebagai Imam posisinya paling depan karena dia juga ingin di depan, atau kenapa ibu dan wanita di rumah posisinya dibelakang. Kadang karena bapak belum tahu jawabannya, maka di pending dulu jawabannya untuk dicari bersama.

Semoga sifat Daffa saat ini yang masih kadang semangat kadang malas dalam pelaksaan sholat berjamaah tersebut makin berkurang dan semakin meningkat kedisiplinannya. Amin.

Sunday, March 21, 2010

Mandi oh Mandi

Daffa, 5th 4 bln

Urusan mandi bagi Daffa termasuk hal yang bikin sakit kepala bagi ibunya. Bagi ibunya, menyuruh Daffa untuk mandi lebih sulit daripada menyuruhnya main. Ya iyalah... :-D. Karena dunia anak adalah dunia bermain, maka biasanya sarannya adalah dengan mengajaknya bermain sambil mandi. Kalau dulu bisa sambil bermain dengan busa, boneka karet, dll tapi kan nggak setiap saat cara itu dapat dilakukan terus.

Bapak sudah sering mengatakan kepada ibu bahwa untuk mengajak Daffa mandi tidak cukup dengan menghimbau, mengajak atau sekedar menjanjikan sesuatu kepadanya dengan syarat mandi dulu, tapi harus dengan tindakan nyata yakni membimbing tangannya dan membawanya ke kamar mandi. Tapi sampai kapan hal seperti itu harus terus dilakukan? Kami inginnya, Daffa dengan kesadaran sendiri mau mandi bila waktunya tiba. Mungkin saat ini belum ya?

Sore kemarin, waktu mandi telah tiba, Daffa masih bermalas-malasan untuk mandi, sudah dihimbau beberapa kali masih nggak beranjak. Malah ngajak bapak bermain petak umpet. Akhirnya bapak mendapatkan ide. Bapak kemudian membuat perjanjian yakni, siapa yang 3 kali berhasil menemukan persembuyian "lawannya", maka dialah yang menang. Dan yang menang harus mandi terlebih dahulu diikuti oleh yang kalah. Daffa terlihat berpikir sejenak lalu mengiyakan perjanjian itu.

Yang bersembunyi pertama adalah Daffa. Bapak lalu menghitung dari 1 s/d 10 dan Daffa bersembunyi. Dengan mudahnya, bapak berhasil menemukan Daffa. 1-0 untuk bapak. Berikutnya bapak yang bersembunyi dan Daffa yang mencari. Bapak sengaja bersembunyi di tempat yang mudah terlihat. Ternyata Daffa berpura-pura tidak melihat bapak dan beberapa saat kemudian berkata" Daffa menyerah, susah sekali menemukan bapak". 2-0 untuk bapak. Berikutnya sudah bisa ditebak, bapak keluar sebagai pemenang dan sebagai hadiahnya adalah mandi terlebih dahulu.

Ibu Daffa berkata, "Anaknya cerdik begitu mau dikerjain", ha..ha..ha. Setelah bapak mandi, sesuai perjanjian, maka berikutnya Daffa dengan sukacita juga mandi. Akhirnya berhasil juga mengajak Daffa mandi meski dengan cara cukup berliku :-)

Monday, February 22, 2010

Wirausaha

Daffa, 5 th 3 bln

Ketika Daffa sit-in di SACikeas, Daffa cerita bahwa dia diajak gurunya ke cafe. Disana menurut cerita Daffa ada kakak-kakak yang jualan macam-macam makanan, ada yang 3 rb, 10 rb, dll. Lalu menurut Daffa lagi, dia makan menu seharga 3 rb. Bapak tanya, siapa yang bayarin, karena bapak nggak membekali Daffa dengan uang jajan. Katanya gurunya yang membayar menu tersebut. Sampai kemarin bapak belum tahu apa persisnya yang terjadi, apakah memang ada penjual makanan di lingkungan SACikeas atau gimana.

Sore harinya, bapak sempat mengajak Daffa untuk membuat kalung dari potongan sedotan warna-warni yang dirangkai dengan benang untuk hadiah buat ibu, tapi tidak jadi dibuat.

Esoknya, ketika gantian ibu yang bersama Daffa, mereka bertiga, ibu, Daffa dan Jordan teman Daffa membuat kalung tersebut. Daffa sempat berkata kepada Jordan untuk membuat kalung-kalung tersebut dan mengajak jordan untuk menjualnya ke teman-temannya yang lain di kompleks. Daffa dan Jordan juga membuat kertas selebaran dan menempelkan di dinding depan rumah bertuliskan "Di sini tempat jualan gelang dan kalung, toko daffa dan ibu roza". Bapak yang pulang kerja ketika melihat dan mendengar cerita ibu tersenyum dibuatnya. Keluar padangnya, pikir bapak :-D

Belakangan, setelah membaca di web tentang prinsip dan kegiatan Sekolah Alam, bapak mulai memahami bahwa sepertinya Daffa mulai meniru apa yang dilihatnya di SA tentang kakak kelasnya yang sedang belajar berwirausaha dengan bimbingan guru-gurunya di SAC sana.

Bapak membayangkan, baru beberapa hari Daffa berinteraksi dengan konsep SA tapi sudah mulai mengerti tentang wirausaha? Bagaimana kalau bertahun-tahun sekolah disana? Semoga dari SA akan lahir wirausahawan-wirausahawan besar dengan pribadi yang kokoh dan pantang menyerah.

Sunday, February 21, 2010

Hadiah Ulang Tahun

Daffa, 5 thn 3 Bln

"Pak..bapak ulang tahunnya kapan?," tanya Daffa.
"Kenapa Daffa"?, tanya bapak lagi.

Ternyata Daffa sudah membawa kalender meja tahun 2010. Di Kalender itu sudah terdapat beberapa lingkaran spidol di tanggal-tanggal tertentu yang menunjukkan tanggal-tanggal ulang tahun dari Keluarga Dekat Daffa seperti tanggal ulang tahun Ibu, ulang tahunnya sendiri , ulang tahun sepupunya, dll. Tanggal Lahir bapak sendiri belum di lingkari.

Setelah diberitahu tanggal lahir bapak, Daffa lalu melingkari tanggal tersebut dengan spidol hitam.

"Bapak ingin hadiah apa kalau ulang tahun?", tanya Daffa lagi.
"Oh Daffa mau memberi hadiah bapak?.
"Iya !!", jawabnya.
"Bapak inginnya, saat bapak bangun pagi di hari itu, Daffa langsung mencium pipi kiri dan kanan bapak ya", jawab saya.
"Boleh..", jawab Daffa, sambil menulis catatan di sudut bawah kalender tersebut.

Sore harinya, saat menjemput Omanya dari Bogor, di mobil Daffa juga bertanya yang sama ke Omanya.
"Oh, Daffa mau memberi hadiah ke Oma?", tanya Omanya.
"Iya...", jawab Daffa.
"Apa aja boleh?", tanya Omanya lagi.
"Iya !!", jawab Daffa dengan yakinnya.
"Oma maunya mobil Alphard !!", jawab Oma.
"Yah...jangan yang itu...".
"Katanya apa aja boleh?"
"Tapi itu kan mahal.."
"Hadiahnya, misalnya baju, sepatu, sandal."

Kami tersenyum-senyum saat mendengarkan percakapan tersebut. Daffa sendiri telah mencatat dan melingkari tanggal lahirnya di kalender itu. Permintaannya ke bapak sebagai hadiah ulang tahunnya adalah Majalah Kereta Api dengan tema Steam Locomotif. Sudah lama juga bapak mencari majalah tersebut tapi belum ketemu, adanya di LN sih. Udah pesan ke penjual majalah import di Jakarta tapi belum ada stok. Semoga ada teman atau saudara yang ke Amrik buat pesan majalah tersebut disana . Amin :-D

Thursday, February 18, 2010

Sit In di Sekolah Alam Cikeas

Daffa, 5Thn 3 Bln

Minggu ini, dimulai dari senin, Daffa akan sit in di Sekolah Alam (SA Cikeas). Sebenarnya Sit-in ini menguntungkan bagi semua pihak, bagi Kami dan Daffa, dengan hanya membayar formulir pendaftaran, kami bisa melihat respon Daffa selama sit-in ini apakah dia menikmati pembelajaran disana atau tidak. Dari sisi Sekolah Alam juga dapat melihat apakah sang anak bisa mengikuti sistem pembelajaran yang ada disekolah mereka. Untuk keperluan Sit-In ini, bapak dan ibu cuti bergantian selama seminggu.

Hari Pertama, Bapak bersama Daffa. Dari jam 7 pagi, Daffa sudah mengajak bapak untuk segera berkemas-kemas berangkat, takut terlambat katanya. Jadwal di Sekolah Alam untuk jenjang TK-B adalah masuk jam 7.30 dan pulang jam 12 siang. Sejak ibu berangkat kerja, dan karena mbak Daffa sedang tidak ada, bapak harus menyiapkan minum teh dan sarapan kecil(kue) buat Daffa, mandi pagi dan keperluan lainnya termasuk sesendok sari kurma buat daya tahan tubuh Daffa.

Sesampai di Sekolah Alam, kami laporan dulu ke administrasi sambil menanyakan apakah harus di tunggui atau bisa ditinggal. Keputusannya boleh di tinggal. Sipp..kerjaan kecil menanti di rumah soalnya, ngepel, nyuci, setrika, :-D

Jam 11.30 Bapak sudah siap menjemput di SA Cikeas. Sempat ngobrol dengan seorang supir pribadi yg sedang menunggu anak asuhnya. Ternyata tinggalnya di Tebet. Salah satu anak asuhnya katanya di SA Ciganjur. Wah..ternyata orang tuanya fanatik sekolah alam juga, meski jauh dari Tebet ke Cikeas di jalanin juga.

Nggak lama, anak TK-B dengan berbaris sambil bergandengan tangan keluar. Dari jauh terlihat Daffa dengan rambutnya yg gondrong (nanti cukur ya Daffa) terlihat lelah, rambutnya basah dengan keringat. Di mobil saat ditanya, Daffa terlihat suntuk, mungkin karena belum biasa berpanas ria. Diperjalanan, bapak berusaha menanyakan apa saja kegiatan di sekolah. Setelah agak santai kena AC di mobil, Daffa mulai sedikit bercerita. Salah satu kegiatannya yang sangat berkesan baginya adalah memberi makan kambing :-D. Kata Daffa, saat diberi makan, kambingnya senang karena mereka bernyanyi "mbek...mbek...mbek..." dengan berirama :-D

Hari Kedua, Bapak bersama Daffa. Sama seperti hari pertama, sejak jam 7 pagi Daffa sudah mengingatkan bapak untuk cepat-cepat beberesnya karena takut terlambat. Untuk sarapan, Bapak berencana membeli dahulu pastel Mak-Cik sambil berangkat ke SA Cikeas, tapi Daffa mengatakan tidak perlu, karena ingin bergegas ke sekolah. Berhubung kemarin, makan siangnya nggak di sentuh ya bapak singgah aja ke Mak Cik beli 5 potong pastel.

Jam 11-an bapak sudah siap di SA Cikeas, selain untuk lihat suasana juga ingin menuntaskan bacaan buku "Dalih Pembunuhan Massal" yg sempat dilarang oleh Kejaksaan Agung. Dibawah pepohonan yg rindang, asyik juga menunggu anak selesai sekolah sambil baca buku. Untung nggak ngantuk.

Jam 12, terlihat murid TK-B sudah mulai keluar dengan bergandengan tangan lagi. Kali ini saya lihat bu Guru dan Pak Guru mengawasi dan mendampingi. Saat akan menjemput Daffa, bu guru mengingatkan saya untuk menyiapkan Sepatu Boot, Sarung Tangan, Topi dan Baju Bekas karena besok kegiatannya adalah berkebun. Wuih..Asyik banget. Berarti sore nanti harus berburu keperluan tersebut, meski kata bu guru kalau nggak punya nggak apa-apa. Salah seorang teman baru Daffa mengusulkan, " Nanti pinjam aja !".

Dijalan Daffa dengan bersemangat bercerita bahwa hari ini dia melakukan petualangan dengan teman-temannya. Tidak seperti kemarin, Daffa terlihat cerah dan bersemangat, mungkin udah terbiasa atau gimana gitu. Saat ditanya apakah ada pelajaran matematika dan membaca, kata Daffa nggak ada matematika yang ada menulis huruf. Gampang banget kata Daffa. Ini mungkin karena di TK Daffa sekarang, pelajaran didominasi dengan Calistung untuk mempersiapkan anak masuk SD yang menuntut sudah bisa Calistung sedangkan konsep SA sepertinya tidak demikian.

Sore hari kami keliling ke 3 Pusat Perbelanjaan untuk mencari keperluan Daffa besok yang alhamdulillah ketemu juga di tempat ke 3, Sepatu boot merah dan sarung tangan buat anak-anak.
Hari Ketiga, Bapak bersama Daffa. Sejak bagun pagi, Daffa sudah kepikiran ke sekolah alam, katanya. Kok masuk SD-nya harus bulan Juli ya..kan masih lama, katanya. Daffa lalu menghitung bulan dari Februari sampai Juli..wah..masih 4 bulan lagi ya.. :-D. Walah..ini aja masih Sit-In belum tentu diterima Daffa, kata bapak. Bapak lalu mengajak Daffa untuk berdoa agar diberikan sekolah yang terbaik buat Daffa.

Sama seperti kemarin, menu bekal Daffa adalah Pastel Mak Cik (4 buah) plus Teh Manis. Lagi-lagi Daffa minta buru-buru takut terlambat. Kali ini perlengkapannya lengkap buat berkebun seperti yang diminta oleh bu guru kemarin. Belakangan, karena cuaca kurang memungkinkan, kegiatan berkebun di tiadakan, maklum hujan deras menjelang siang di seputaran Cikeas. Wah..sayang sekali, tapi untuk kesehatan anak mungkin lebih baik.

Sit-In dalam beberapa hari ternyata cukup mengesankan buat Daffa maupun teman barunya. Saat hendak pulang, hampir semua teman baru Daffa minta salaman dengan Daffa serta mengucapkan sampai berjumpa kembali, sebagian ikut-ikutan salaman dan berkata sampai bertemu besok lagi :-D. "Bapak..kasihan..", kata Daffa di Mobil. Saat ditanya kenapa, katanya "karena waktu bapak kecil nggak ada sekolah alam".

Menurut informasi Pak Guru yang mengajar kelas TK-B, hasil keputusan/pengamatan Sit-In ini akan disampaikan secepatnya oleh mereka dan bila disetujui, maka orang tua anak yang harus siap-siap untuk ikut wawancara dengan direktur SA Cikeas.

Kami orang tuanya hanya berdoa, bila SA Cikeas ini adalah sekolah yang terbaik buat Daffa, mudahkanlah. Bila tidak, mudahkan pula kami mendapatkan yang terbaik tersebut buat Daffa. Amin.

Wednesday, February 10, 2010

Serba-Serbi

Daffa 5 thn 2 bln

Nggak terasa, sudah lama juga blog Daffa nggak terupdate. Padahal banyak hal yang ingin diceritakan tapi kok nggak sempat-sempat ya..Maaf ya Daffa.

Dalam waktu 3 bulan, udah banyak perkembangan yang terjadi, Mbak Daffa resign dan katanya pulang ke Malang, untungnya, selagi menunggu mbak pengganti, ada tante Riri atau Tecu yang menemani Daffa di rumah selagi bapak dan ibu kerja. Terima kasih ya tante Riri dan Tecu.

Bulan-bulan ini juga sibuk berburu SD buat Daffa karena rencananya tahun ini Daffa akan masuk SD. Udah beberapa sekolah yang dikunjungi, pertimbangan pertama dalam memilih sekolah adalah dekat dan terjangkau biayanya. Sudah tentu kami juga meminta pendapat Daffa. tapi namanya anak-anak, pilihannya juga berubah-ubah mengikuti kata hati maupun teman-temannya. Sekolah yang sempat dilihat dan masuk pertimbangan seperti Sekolah Alam Cikeas, Sekolah Islam Shafa-Marwah, Sekolah Islam Al-Fikri dan Sekolah Islam Gen-R. Semoga Allah memberikan petunjuk dan jalan untuk mendapatkan sekolah yang terbaik menurut-Nya buat Daffa.

Bulan Januari lalu, Daffa juga ikut kegiatan Manasik Haji anak TK yang diselenggarakan di Pondok Gede. Sepertinya itu merupakan kegiatan rutin dari Depdiknas karena pesertanya hampir seluruh TK di wilayah Jakarta Timur/Bekasi dan kab.Bogor. Seru juga melihat antusiasme anak-anak dan orang tua yg mengantar kegiatan tersebut. Mungkin seperti mengantar calon jamaah haji sebenarnya.

Minggu berikutnya Daffa juga dipilih oleh sekolahnya bersama beberapa temannya untuk ikut meramaikan Open House di Sekolah Generasi Rabbani (Gen-R) di Komp.Bumi Mutiara dengan ikut serta lomba membaca ayat pendek dan lomba matematika. Lomba membaca ayat pendek sepertinya untuk melatih anak-anak untuk berani tampil kedepan. Saat melihat Daffa di lomba matematika rasanya gimana..ada rasa kasihan..anak-anak TK-B, duduk di bangku sekolah SD, sendirian menghitung menggunakan kedua belah tangan, seperti kakak-kakaknya yang sedang mid-semester di kampus.

Minggu depan, rencananya Daffa akan ikut sit-in di Sekolah Alam Cikeas untuk melihat apakah sekolah tersebut cocok buatnya atau harus memilih sekolah lain lagi. Sekali lagi, semoga Allah memberi yang terbaik buat Daffa. Amin.