Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Monday, March 23, 2009

Bermain Maze (Labirin) dan Mencari Perbedaan Gambar ( Spot the Differences )

Daffa 4 thn 4 bln

Sabtu kemarin Daffa menerima konsekwensi atas tindakannya merusakkan remote TV saat dia marah. Konsekwensinya adalah tidak boleh bermain komputer sampai Minggu besoknya. Bapak lalu mengajak Daffa untuk bermain yang lain seperti menggambar dan juga bermain maze atau mencari jalan di labirin.

Bapak dan Daffa bergantian membuat Maze (labirin) lalu bergantian pula mencari jalan keluarnya. Kami menggunakan selembar kertas dan merancang labirin kami masing-masing. Tampaknya dia senang dengan permainan ini dan sedikit menutupi kesedihannya karena tidak boleh bermain komputer hari itu.

Selain itu kami bermain mencari perbedaan dari dua buah gambar yang sama (spot the difference). Untuk permainan ini, kebetulan bapak sudah mempersiapkan beberapa lembar hasil print yang bapak dapatkan dari browsing di Internet. Untuk mendapatkan gambar tersebut bapak mencari di google dengan kata kunci "spot the difference" lalu menyimpannya di USB flash ataupun mencetaknya di printer.

Kedua permainan tersebut maksudnya untuk melatih konsentrasi dan juga ketelitian Daffa.

Sunday, March 22, 2009

Konsekwensi

Daffa 4 thn 4 bln

Sejak seminggu ini, Daffa sedang tertarik dengan game Aladdin yang merupakan game jadul karena keluar sekitar tahun 90-an. Ketertarikannya akan game ini selain karena gambar-gambarnya yang menarik baginya, juga karena dia bisa memainkannya sendiri, tidak seperti game Prince Of Persia yang mirip tapi lebih sulit jadi harus bapak yang lebih banyak memainkannya.

Sabtu lalu, dia sedang asyik bermain game Aladdin ini. Tidak seperti game Prince Of Persia dimana kita bisa menyimpan game level yang sudah kita capai sehingga tidak perlu mengulang dari awal, maka di game Aladdin ini, kalau game over di level 3 misalnya, maka kita harus mengulang dari awal lagi. Hal ini tidak menyenangkan bagi Daffa. Saat itu posisinya berada di level 3 dan nyawa si Aladdin hanya tinggal satu. Karena takut kalah sehingga harus mengulang dari awal, Daffa lalu meminta bapak yang memainkannya.

Saat memainkannya tersebut, bapak juga tidak terlalu mahir sehingga terlihat akan kalah. Daffa lalu marah-marah dan akhirnya benar juga kami harus mengulang dari awal. Daffa lalu meminta bapak memainkannya lagi dengan marah-marah. Karena bapak melihat tingkah Daffa yang kurang patut, bapak lalu menolak dan tidak menggubrisnya. Daffa sambil menangis lalu mengamuk, membuang bantal-bantal kursi, kertas-kertas sampai akhirnya membanting remote TV. Akibatnya, remote tersebut pecah berkeping-keping.

Sambil menahan kesabaran, bapak meng-ultimatum Daffa dengan tidak mengijinkannya bermain komputer sampai hari Senin nanti. Daffa yang melihat remote menjadi hancur lalu terdiam dan mencoba menyusun kembali potongan-potongan remote tersebut tapi tidak bisa. Dia terlihat merasa bersalah dan berkata sendiri, "aduh gimana nih...Daffa jadi bingung...".
Bapak dan Ibu kemudian men-diam-kan Daffa sampai sore hari itu.

Sore hari, ketika Daffa sudah mandi dan suasana sudah mereda, Daffa berkata kepada bapak, " Pak, Daffa kan sudah baik..Daffa mau main Aladdin lagi."
Bapak berkata," Kan tadi bapak sudah bilang bahwa Daffa nggak boleh main komputer sampai hari senin." " Kenapa?", tanya Daffa. Bapak lalu menjelaskan kepadanya bahwa meski Daffa udah baik lagi, tapi Daffa harus bertanggung jawab atas tindakan Daffa yang marah-marah sehingga merusakkan remote TV. Sebagai hukuman atau tanggung jawab Daffa adalah tidak diijinkan bermain komputer sampai hari Senin. Bapak lalu memberi contoh ketika seorang anak merusakkan mainan anak lain, maka selain anak tersebut harus meminta maaf, juga harus mengganti mainan yang dirusakkan tersebut sebagai rasa tanggung jawab. Bapak berharap Daffa mengerti akan hal tersebut. Sebagai ganti bermain komputer, kami bermain dengan permainan lain yang juga menarik.

Esok harinya di hari Minggu, Daffa bertanya lagi kepada Bapak, "Pak...hukuman Daffa masih berlaku?". Bapak kasihan juga mendengarnya dan akhirnya mengijinkan dia bermain komputer tapi mulai sekitar jam 12 siang. Bapak berharap, pesan bapak bahwa setiap tindakan akan menimbulkan konsekwensi akan dipahami olehnya.

Tuesday, March 17, 2009

Gambar-gambar Daffa

Daffa 4 thn 4 Bln

Untuk memfasilitasi kegemaran Daffa menggambar, maka selain membelikan dia papan tulis disertai spidol, crayon , cat air , dan pensil warna kami juga menyediakan satu rim kertas HVS untuk-nya. Kertas HVS ini lebih praktis dan lebih murah bagi kami dibanding buku gambar khusus.

Sampai saat ini, kertas HVS sudah hampir dua rim yang digunakan. Sebagian gambarnya tersebut kami kumpulkan dan setelah dilihat-lihat, hampir semua gambarnya adalah "kereta api" ha..ha..ha..

Berikut beberapa hasil karya Daffa.




Sunday, March 1, 2009

Stop Bullying

Daffa 4 thn 3 bln
Sabtu lalu bapak seharian tidak dirumah karena ada tugas kantor sekalian ingin ke Islamic Book Fair di Gelora Bung Karno. Pulangnya sudah dekat maghrib. Sampai di rumah dapat cerita dari ibu yang juga dapat cerita dari Daffa dan Mbak Nana-nya.

Ceritanya Daffa mengajak Mbak Nana untuk bermain di Taman di dalam cluster. Sesampai disana seperti cerita Daffa, ia bertemu dengan "anak yang nakal" "yang bermata besar dan berkulit hitam". Anak tersebut menurut cerita Daffa mengejar-ngejarnya menggunakan sepeda dan berkata kepadanya " Yang boleh main disini hanya yang menggunakan sepeda, yang tidak punya sepeda tidak boleh main disini !!".

Dari deskripsi Daffa kami tahu bahwa anak tersebut adalah anak tetangga kami yang kebetulan keturunan Arab sehingga berkulit lebih gelap dibanding Daffa dan juga bermata lebar. Anak tersebut sebenarnya bertubuh lebih kecil tapi lebih tua usianya dibanding Daffa. Daffa juga selama ini sangat anti kekerasan, dalam arti kalau bertemu dengan anak-anak lain yang terlihat lebih agresif, dia lebih baik menghindarinya.

Mendengar cerita ibu tersebut, bapak jadi teringat dengan kasus-kasus "Bullying" yang banyak terjadi dimasyarakat. Menurut bapak, kejadian yang menimpa Daffa tersebut termasuk dalam kategori Bullying. Sedihnya lagi, anak-anak tersebut masih seputaran balita atau lebih sedikit. Kalau dibiarkan bagaimana kedepannya.?

Sudah lama bapak memikirkan hal tersebut, bagaimana caranya agar Daffa tidak menjadi pelaku ataupun korban bullying ini. Dulu semasa kecil, bapak merasa menjadi korban bullying karena tidak dapat mengucapkan huruf "R" sehingga sejak usia SD sampai SMP sering menjadi korban ejekan dari teman-teman. Bapak tidak ingin hal tersebut terjadi juga terhadap Daffa sehingga sejak kecil bapak berharap dapat memberikan bekal mental dan fisik yang kuat kepadanya untuk tahan terhadap bullying yang mungkin akan terjadi nanti. Tapi caranya belum bapak ketahui, sehingga dari sekarang bapak dan juga ibu mudah-mudahan bisa terus belajar mencari ilmunya.


Sehubungan dengan hal tersebut, alhamdulillah bapak mendapatkan buku-buku yang Insya Allah mendukung di arena Islamic Book Fair di Gelora Bung Karno. Buku tersebut adalah " Stop Bullying" terbitan Serambi dan juga buku " The Wonder Boys" juga terbitan serambi. Kedua buku itu hanya seharga Rp.30.000 dari yang seharusnya Rp. 90-an ribu.
Buat yang belum ke Islamic Book Fair, ayo ramai-ramai kesana karena hanya sampai tanggal 8 Maret 2009 ini saja.