Daffa 6 th 4 bln
Sekitar sebulan yang lalu, kami mendapat laporan bahwa Daffa meminta uang kepada mbak di rumah untuk membeli sesuatu dari temannya di kompleks. Permintaan uang itu sampai beberapa kali dan belakangan ketika kami tanyakan ternyata ada temannya yang menjual gelang karet dengan berbagai motif.
Kami tidak membiasakan Daffa untuk jajan sembarangan termasuk tidak memberi uang jajan ataupun memberi uang saku baik di rumah maupun di sekolah. Di Sekolah Alam tempat Daffa sekolah hampir tidak ada pedagang makanan karena setiap anak diwajibkan membawa snack dan makan siang ke sekolah. Di kompleks kami yang berbentuk klaster juga bisa dihitung pedagang yang masuk, yang ada juga harus mendaftar ke pengurus RT/RW sehingga peluang anak-anak untuk jajan sangat kecil.
Kembali ke soal pembelian gelang karet tersebut, menurut Daffa, dia membeli gelang karet tersebut seharga Rp.2000 per-gelang dan dia membeli beberapa kali. Kami terkejut juga mengetahui harga gelang tersebut yang menurut kami mahal. Kami mengira bahwa temannya menjual-nya dengan harga tinggi dan berasumsi karena temannya yang lain yang membeli banyak sehingga Daffa terpengaruh untuk membeli juga.
Belakangan ketika mencari info di Internet, kami mengetahui bahwa gelang karet bermotif tersebut disebut dengan nama gelang Silly Bandz dan waktu itu harganya sekitar Rp. 25 rb/lusin. Pantesan temannya menjual kepada Daffa seharga Rp.2000/buah. Makin ke sini harganya sepertinya menurun karena membajirnya produk sejenis (imitasi) dari negeri Cina.
Kami kemudian "menantang" Daffa untuk menjual juga gelang seperti itu daripada dia yang membelinya, dan Daffa setuju. Kami kemudian membeli gelang seperti itu ke Asemka, disana kami mendapatkan gelang seperti itu seharga Rp. 4 rb/lusin. Kami kemudian membeli beberapa lusin.
Sampai dirumah, kami memperlihatkan kepada Daffa gelang tersebut dan mengajarkan Daffa bahwa kalau Daffa ingin menjual gelang tersebut, sebaiknya jangan terlalu mahal karena yang beli juga teman-temannya di sekitar rumah. Pikiran kami, siapa tahu orang tua mereka tidak suka seperti juga kami kalau anak-anak mereka malah sering jajan.
Besoknya, kami mendapat informasi bahwa dalam sehari, gelang-gelang tersebut berhasil dijual oleh Daffa seluruhnya. Daffa malah mendapatkan keuntungan 100% dari hasil jualannya. Daffa merasa senang atas hasil usahanya tersebut. Bahkan dia menelpon minta untuk dibelikan kembali gelang-gelang tersebut untuk dijual kembali. Yang lebih mengagetkan adalah, Daffa berhasil menjual sebuah mainan yang ditemukannya di jalan kepada salah satu temannya.
Untuk soal mainan yang ditemukannya lalu di jualnya, kami menegur Daffa dan mengatakan bahwa sebaiknya dia menanyakan terlebih dahulu kepada temannya yang lain, apakah ada yang kehilangan barang dan mengembalikannya bila memang demikian.
Besoknya kami meminta kepada Daffa untuk mengembalikan uang hasil penjualan mainan tadi kepada temannya yang telah membelinya karena mainan tersebut bukan miliknya yang berarti uang hasil penjualannya juga bukan haknya. Kalau uang hasil penjualan Silly Bandz, itu menjadi haknya dan menjadi tabungan bagi dia.