Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Tuesday, July 22, 2008

Serba Serbi

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

Memiliki anak balita memang sangat menggemaskan. Berbagai tingkah polahnya dan ocehannya membuat dunia begitu indah dan berseri-seri. Berikut ini beberapa ocehan dan tingkah polah Daffa ( 3thn 8 bln) yang membuat kami tertawa, tersenyum bahkan kadang sedih.

Mencuci Piring.

Saat ini karena mbak Daffa tidak ada sehingga lebih banyak Daffa berada di Bogor bersama Omanya dan juga tecunya. Sebagai bapak saya kasihan juga kepada mereka bertiga dan berdoa semoga segera mendapat Mbak pengganti yang baru.

Karena tidak ada yang bantu ditambah lagi Oma baru operasi mata yang tidak memungkinkan kerja berat, sehingga untuk sementara Tecu Daffa yang "banting tulang" mengurus rumah dari nyuci, bersih-bersih, masak maupun ngawasin Daffa.

Mungkin karena tidak bisa main diluar rumah karena nggak ada yang jaga, sehingga Daffa sering melihat kesibukan Tecu di rumah. Lalu ada laporan bahwa Daffa juga turut "membantu" Tecu saat mencuci piring di dapur.

Hari selasa kemarin baru kami melihat buktinya. Karena tempat cucian piring yang tinggi sehingga Daffa harus naik dan berjongkok saat mencuci piring tersebut.

Sepertinya Daffa membantu Tecu mencuci piring karena bisa bermain-main dengan air deh...

Minta Ganti Mobil.

Suatu ketika terjadi percakapan seperti berikut :

Daffa : Pak...mobil bapak kan sudah sering ketabrak-tabrak....ganti dong mobilnya..

Bapak : Ketabrak-ketabrak gimana..?

Daffa : Sini pak...nanti Daffa kasih lihat....

Daffa lalu mengajak bapak melihat mobil bapak di depan, samping dan belakang yang sudah retak-retak karena ketabrak maupun menabrak.

Kemudian, saat kami melintas di TransYogi Cibubur, Daffa lalu berkata :

Daffa : Pak...nanti Daffa kasih lihat tempat orang beli mobil..

Bapak : Dimana...?

Daffa : Nanti........, lalu kemudian....

Daffa : Tuh...pak...disitu pak..., sambil menunjukkan showroom mobil Toyota.

Daffa : Disitu juga pak..., sambil menunjukkan showroom mobil Suzuki.

Daffa : Bapak beli aja mobil disitu.

Bapak : Oh..disitu...Daffa doa dong kepada Allah agar kita bisa ganti mobil.

Daffa : Oh..iya....Ya Alloh...berikanlah Daffa mobil baru..Amin...


Nanya tentang Gajian.

Suatu ketika ketika sedang berjalan-jalan sore di kompleks Bogor, terjadi perbincangan dengan Daffa.

Bapak : Daffa...itu ada kakak sedang main bulu tangkis, Daffa mau nggak dibeliin.

Daffa : Daffa belum bisa pak...nanti kalau Daffa udah 6 tahun baru Daffa bisa mainnya.

Bapak : Memangnya Daffa sekarang berapa umurnya...?

Daffa : Sekarang kan Daffa 4 tahun ( padahal kurang 4 bulan lagi)

Bapak : Oh..gitu....kalau sepeda mini mau nggak Daffa dibeliin..?

Daffa : Kalau naik sepeda Daffa udah bisa...boleh deh..

Bapak : Ya udah...Insya Allah habis gajian nanti kita beli sepeda mini ya..?

Daffa : Gajian itu apa pak..?

Bapak : Gajian itu...( sambil mikir )....Jadi..kalau bapak selesai bekerja sebulan...bos bapak ngasi duit ke bapak....nah...duit itu namanya gajian...

Daffa : Oh...gitu...

Bapak : Nah...uang itu..bapak masukin ke ATM. Nah...uang itu yang Daffa sering lihat bapak ambil di ATM.

Bapak : Jadi....kalau bapak dan ibu tidak kerja...bapak tidak dapat uang...kalau tidak dapat uang....bapak dan ibu tidak bisa masukin uang ke ATM. Kalau nggak ada uang di ATM..kita nggak bisa ambil uang lagi di ATM. Makanya..bapak dan ibu harus kerja supaya kita bisa ambil uang di ATM untuk beli-beli.

Daffa : Oh...gitu...

Bapak : Fuiih....lumayan juga ngejelasinnya. Semoga Daffa bisa mengerti ( ngomongnya di dalam hati aja.)


Kisah Malin Kundang.

Daffa mendapatkan kisah Malin Kundang dari Oma saat di Bogor. Kalau mau tidur, saat sesi bercerita, terkadang bapak atau Daffa mengulang cerita ini lagi. Malam itu Daffa bercerita tentang kisah Malin Kundang ini tapi versi dia.

####
Ada anak...si cincangkeling namanya...ia sedang nanya-nanya sama malinkundang. malinkundang, aku mau kerumahmu!! Ya udah kerumahku aja kata malinkundang. Yah...aku mau pergi naik kapal. Terus katanya...oh..kamu mau naik kapal..ya udah pulanglah. Terus dia salaman sama ibunya. Terus dia pergi naik kapal dan berlayar. Terus dia udah kaya dan pulang. Dia bilang bukan ibunya... :-)
Terus...ibunya berdoa..Ya Alloh..malinkundang jadi batu..jangan..jangan bu..masak ngomong begitu....harusnya ngomong yang baik...habis ceritanya.

Cat : Daffa mengingatkan bapak untuk berkata-kata dan berdoa yang baik-baik buat anak. Siapa tau saat berkata atau berdoa jelek lalu dikabulkan..kan berabe... :-)
####

Minta Sekolah di Global Mandiri.

Suatu ketika, saat kami baru pindah ke Cibubur ( +/- 2 th yang lalu ) kami berjalan-jalan disekitar Sekolah Global Mandiri. Daffa nanya ke bapak, "Pak itu apa" sambil menunjuk ke sekolah tersebut. Waktu itu bapak asal jawab dan mengatakan " Oh ..itu sekolah Daffa". Sejak itu Daffa sering mengatakan bahwa itu adalah sekolah Daffa tapi sekarang sedang sekolah di Little Star ( nama play group ).

Bila Daffa minta disekolahkan ke situ, Bapak hanya berkata bahwa sekolah itu mahal dan bapak tidak kuat membayarnya. Akhirnya terkadang bapak mengajak Daffa untuk berdoa agar bisa sekolah disana.

Suatu ketika tiada hujan tiada angin saat lewat di depan sekolah tersebut, Daffa berkata kepada bapak :

Daffa : Pak...itu sekolah mahal ya pak? Bapak nggak kuat ya bayarnya..?

Bapak : Sambil mengelus dada (kiasan sih :-)

Daffa : Pak...nanti kalau bapak duitnya sudah banyak...daffa sekolah disitu ya pak...Makanya....bapak kerjanya yang rajin....

Bapak : (sambil tersenyum kecut)...Daffa yang rajin doanya ya nak..supaya bisa sekolah yang pintar...

Sunday, July 20, 2008

Ketika Bapak Sholat

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

Setiap bapak dan ibu ada di rumah, Daffa selalu berusaha untuk selalu lengket. Kalau bapak dan ibu tidak terlihat maka dia akan berusaha mencari tahu kemana dan dimana bapak atau ibu berada. Begitu pula saat bapak atau ibu sholat.

Saat bapak hendak sholat, terkadang Daffa diajak untuk ikutan meski lebih banyak tidak mau dan hanya melihat-lihat ataupun ingin dekat saja. Dulu-dulu bapak merasa "kesal" kepada ibu karena tidak menjauhkan Daffa dari bapak saat sholat, masalahnya adalah Daffa sering menarik-narik sajadah, tidur-tiduran di tempat bapak sujud ataupun berguling-guling di atas sajadah sehingga bagi bapak hal tersebut mengganggu kekhusukan bapak saat sholat. Padahal tanpa "diganggu" Daffa pun bapak juga belum tentu bisa khusu' :-).

Sampai kemudian bapak membaca kisah Rasulullah saat sholat dan "diganggu" oleh cucu beliau Hasan dan Husain. Suatu ketika saat Rasulullah sedang sholat, kedua cucu beliau "mengganggu" ataupun naik ke punggung beliau. Yang beliau lakukan adalah bukan memarahi ataupun kesal tetapi memperlama sujudnya ataupun ruku'nya sampai cucu beliau turun dari punggung beliau. Dilain waktu, beliau sampai menggendong cucunya saat berdiri dan menurunkannya saat ruku' ataupun sujud.

Sejak itu, bila bapak sholat sedangkan Daffa tidak ingin ikut dan hanya ingin bermain di dekat bapak maka bapak hanya mengingatkan Daffa untuk bermainnya tidak di tempat bapak sujud. Kalaupun Daffa sampai tidur-tiduran di atas sajadah, bapak hanya memperlama bacaan sholat sampai Daffa bosan sendiri dan bergeser ke tempat lain. Intinya adalah bahwa bapak berusaha menata hati untuk tidak kesal didalam hati apalagi sampai mengucapkan kata keras kepada Daffa untuk tidak "mengganggu" saat sholat karena bisa-bisa menjauhkan anak dari sholat itu nantinya.

Tour Sore Hari

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

source gambar : http://www.mccall.me.uk/indonesia/images/pan_jakarta2lg.jpg

Sudah menjadi kebiasaan Daffa ketika berada di Bogor adalah berjalan-jalan di sekitar kompleks pada pagi ataupun sore hari. Saat Ungku masih ada, Ungkulah yang senantiasa menemani Daffa berjalan-jalan sekaligus beramah tamah dengan tetangga yang ditemui dan melihat-lihat lingkungan sekitar.

Saat ini, kebiasaan tersebut mulai berkurang karena tidak adanya yang bisa menemani kecuali saat hari sabtu ataupun minggu bila bapak dan ibu menginap di Bogor.

Minggu kemarin, seperti biasa, Daffa mengajak bapak untuk berjalan-jalan sekitar kompleks di Bogor. Tidak seperti biasanya, ketika bapak mengajak Daffa untuk memilih berjalan-jalan di dalam kompleks atau keluar kompleks, ternyata Daffa memilih berjalan-jalan keluar kompleks.

Sebagai informasi, dibelakang kompleks rumah Ungku Daffa di bogor merupakan perumahan penduduk dengan beragam profesi, tapi secara umum merupakan penduduk dengan tingkat kehidupan menengah kebawah seperti tukang becak, PRT (Pekerja Rumah Tangga) , tukang ojek , tukang bakso ,bahkan preman ataupun pengangguran.

Kami kemudian blusak-blusuk di dalam perumahan penduduk tersebut. Terlihat bahwa Daffa cukup terkejut melihat kehidupan penduduk di dalamnya karena sempat terlontar ucapannya seperti ," wah kita ke desa ya pak" , "kasihan ya pak disini...". Ucapan-ucapan tersebut terlontar karena di sana Daffa melihat rumah-rumah penduduk yang saling berdempetan dan kotor, jalan setapak yang hanya semeter itupun langsung berada di depan pintu rumah, adanya kebun-kebun singkong , serta got dan parit yang terlihat kurang terawat, banyaknya peternakan ayam kecil-kecilan dan beragam penampilan penduduknya.

Memang selama ini, seperti kebanyakan anak "kota" lainnya, Daffa lebih banyak hidup di mobil, di Mall ataupun tempat hiburan yang tidak memperlihatkan keberagaman ekonomi masyarakat. Melihat pengemis pun hanya lewat kaca mobil saja. Berinteraksi secara langsung dengan mereka belum pernah dilakukan. Dengan tour sore hari seperti hari minggu itu setidaknya akan mengenalkan Daffa dengan adanya realita masyarakat lain yang lebih susah hidupnya dibanding dia.

Tidak terasa, acara tour sore hari itu berlangsung selama hampir setengah jam. Untung juga kami bisa keluar dari lingkungan perumahan tersebut karena jalan setapak yang ada didalam tidak jelas arahnya. Kami bahkan beberapa kali tersesat masuk ke jalan buntu ataupun ke dapur orang karena salah jalan dan salah kira.

Pulangnya kami harus naik becak karena Daffa sudah kecapekan dan minta gendong terus. Sampai di rumah, Daffa langsung minta urut kepada ibu dan tidak lama kemudian tertidur karena kecapekan sekitar jam 5 sore.

Kedepannya, kalau Daffa masih berminat, bapak senang sekali mengajaknya blusak-blusuk lagi ke tempat-tempat yang lain. Berjalan kaki juga oke.

Tuesday, July 8, 2008

Cerita Bapak bersama Daffa di rumah

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

Hari Senin dan Selasa kemarin bapak izin tidak ngantor karena sakit. Selain itu, Oma Daffa juga sedang operasi katarak sehingga Daffa tidak ada yang menemani. Alhasil, untuk hari selasa rencananya bapak hanya berdua saja dengan Daffa karena ibu kerja setelah seninnya juga cuti.

Pagi hari setelah mengantar ibu ke feeder bus, bapak dan Daffa puter-puter kompleks sejenak dengan mobil untuk menghabiskan waktu. Di rumah, karena bapak hendak menyapu dan mengepel lantai, maka Daffa bapak bujuk untuk menonton DVD Aladdin di komputer sehingga bapak bisa konsen kerjanya :-)

Setelah selesai nyapu dan ngepel, rencananya mau bersih-bersih mobil tapi Daffa minta main game Prince of Persia, jadilah dia main game sambil disuapi beberapa potong kecil roti tawar, itupun nggak habis. Sebelum main game, bapak meminta Daffa untuk berjanji main sampai jam 8 pagi lalu di lanjutkan dengan mandi pagi. Kalau nggak diminta berjanji, bisa-bisa main gamenya nggak selesai-selesai apalagi mandi.

Habis mandi, Daffa minta lanjut main game. Bapak mengijinkan karena bapak udah laper dan berniat membuat mie goreng. Saat di tanyakan ke Daffa mau makan apa, ternyata Daffa minta dibuatkan mie kuah. Bapak lalu membuat mie goreng dan mie kuah ditambah gorengan telur dadar. Untuk mie kuah dan mie goreng ini tentu saja bumbunya hanya 1/3 yang digunakan untuk mengurangi konsumsi msg. Saat bapak menggoreng telur, ternyata Daffa juga mencomot telur dari kulkas untuk dirinya, akibatnya telur itu pecah yang untungnya masih di piring sehingga sekalian aja di goreng menjadi 2 goreng telur dadar spesial buatan bapak. Kami lalu makan berdua.

Sarapan berdua dengan mie+telur buatan bapak

Setelah makan, Daffa ingin menggambar di papan gambarnya dan bapak juga berniat mandi karena hendak membayar iuran rumah dan juga tagihan air di kantor pemasaran kompleks.

Sehabis mandi, bapak dan Daffa pergi membayar iuran rumah lalu membeli beberapa jus di ruko kompleks serta mencoba membayar iuran air PAM yang ternyata tempat pembayarannya sudah pindah. Tidak terasa mondar-mandir di luar rumah lebih dari sejam.

Sesampai di rumah, Daffa minta menggambar kembali sekalian belajar hitung- menghitung di papan gambarnya. Daffa sudah cukup fasih dan mengerti tentang konsep penambahan ringan. Daffa menggunakan kedua belah tangannya untuk melakukan penambahan tersebut. Daffa meminta bapak menuliskan soal-soal penambahan dan dia yang menuliskan jawabannya di papan gambarnya. Misalkan bapak menulis 2 + 1 = ? maka Daffa akan menghitung di tangannya, dan setelah mendapatkan nilai 3 maka dia akan menuliskannya di papan gambarnya.

Daffa sedang asyik berhitung

Menjelang siang, bapak memesan makan siang ke restoran Padang Sederhana di dalam kompleks. Menu yang diminta oleh Daffa adalah bubur ayam sedangkan bapak memilih paket (lauk,sayur,buah). Asyik juga karena adanya fasilitas delivery order dengan minimum pembelian rp.10.000 maka dapat diantar ke rumah.

Begitu makan siang datang, Daffa dengan antusias menyambutnya dan makan sendiri dengan lahapnya meski sempat ada yang tercecer. Yang penting Daffa diberi kepercayaan untuk makan sendiri.

Sedang serius makan bubur ayam sendiri

Pas selesai makan, oma dan tecu datang dari kontrol rumah sakit dengan diantar oleh Pak Girin.

Sekitar jam 1 siang, setelah sholat dan menyelesaikan sedikit cucian yang tertunda, bapak dan Daffa tidur siang deh sampai jam 15.30 sore. Wuah....lama juga tidur siangnya. Bapak dan Daffa tidurnya juga sambil peluk-pelukan....betapa senangnya...

Tuesday, July 1, 2008

Ke Pasar Cileungsi

Daffa 3 Tahun 8 Bulan

daffa di depan pasar

Hari Minggu pagi sekitar jam 5.30 pagi, kami berempat (bapak,ibu,tecu,daffa) pergi ke pasar Cileungsi untuk belanja. Ini merupakan pertama kali Daffa ikut berbelanja ke pasar Tradisional setelah sebelumnya lebih sering ke pasar modern semacam Hypermart, Giant ataupun Carrefour.

Karena hari masih gelap, sesampai disana hanya ibu dan tecu yang masuk ke pasar sedangkan bapak dan daffa menunggu di mobil sambil bermain.

Setelah hari terang Daffa ingin turun dan lihat-lihat keadaan pasar. Kami berdua kemudian masuk ke dalam pasar meski tidak terlalu jauh, soalnya sangat becek dan juga sempit sehingga bapak khawatir mengganggu para pembeli lainnya dalam berbelanja. Sesekali Daffa harus digendong untuk menghindari kubangan air dan juga lalu lintas pembeli, motor ojek, pedagang, dll orang.

Sekitar jam 7 kurang, ibu dan tecu selesai berbelanja dan kaget karena Daffa ada disekitar pasar mengamati kesibukan orang berbelanja.